Kasus Obesitas Meningkat, Beban Berat bagi Kesehatan dan Ekonomi Indonesia

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tren Obesitas di Indonesia yang Mengkhawatirkan

Indonesia kini sedang menghadapi epidemi obesitas yang semakin memprihatinkan. Data menunjukkan bahwa hampir satu dari empat orang dewasa (23,4%) di negara ini terkena dampak obesitas. Angka ini terus meningkat, dengan peningkatan dua kali lipat dalam satu dekade terakhir. Peningkatan ini tidak hanya menjadi isu kesehatan, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi, karena biaya layanan kesehatan dan hilangnya produktivitas mencapai lebih dari Rp24 triliun per tahun.

Secara global, jumlah orang dewasa yang hidup dengan obesitas mencapai lebih dari 890 juta, sementara 2,5 miliar orang mengalami kelebihan berat badan. Obesitas kini tidak lagi dianggap sebagai sekadar kelebihan berat badan, melainkan sebagai penyebab utama berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, dan gangguan pernapasan. Penyakit-penyakit ini menyebabkan 75% dari seluruh kematian di dunia, dengan obesitas menjadi salah satu faktor risiko utamanya.

Di Indonesia, Digna Niken Purwaningrum, Ahli Gizi Fakultas Kedokteran UGM, menjelaskan bahwa tren obesitas semakin tinggi. Ia mengatakan bahwa saat ini, angka obesitas mencapai 23,4%, naik dari 21% pada tahun lalu dan 14% sepuluh tahun lalu. “Ini hanya data untuk orang dewasa, belum termasuk anak-anak,” ujarnya.

Meski obesitas sering dikaitkan dengan kelebihan makan dan kurang gerak, masalahnya tidak sebatas itu. Banyak orang masih percaya bahwa obesitas disebabkan oleh kurangnya kemauan atau disiplin. Namun, Digna menegaskan bahwa obesitas adalah penyakit kronis yang dipengaruhi oleh jalur hormonal, metabolik, dan neurologis yang kompleks.

“Faktor gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas fisik memang berperan, tetapi sains menunjukkan bahwa kondisi ini jauh melampaui pilihan individu,” katanya. Mekanisme biologis yang mengatur nafsu makan, keseimbangan energi, dan cara tubuh menyimpan lemak membuat obesitas sulit dikendalikan hanya dengan "niat kuat". Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga berkontribusi. Stres dapat menyebabkan obesitas karena memicu kebiasaan makan yang tidak terkendali.

Obesitas sangat meningkatkan risiko berbagai komplikasi seperti hipertensi, sleep apnea, kanker, dan gangguan muskuloskeletal. Diabetes tipe 2 yang dialami 19 juta penduduk dan penyakit kardiovaskular, penyebab kematian nomor satu di Indonesia, semakin memberatkan sistem kesehatan.

Oleh karena itu, obesitas kini diakui sebagai penyakit kronis. Hal ini menjadi kunci untuk mendorong pencegahan berbasis bukti, intervensi dini, dan perawatan jangka panjang yang efektif. Sejalan dengan panduan WHO, yang menganggap obesitas sebagai penyakit kronis yang perlu diobati, Kementerian Kesehatan telah menyusun pedoman klinis seperti Pedoman Nasional Penanganan Kedokteran (PNPK) Obesitas, serta regulasi yang mendorong keamanan dan inovasi.

Pedoman Nasional Pelayanan Klinis (PNPK) Obesitas dihadirkan untuk menunjukkan jalur penanganan yang jelas dan berbasis bukti, mencakup diagnosis, pengobatan, hingga tindak lanjut. Kerangka ini membantu dokter menstandarkan pelayanan dan mengintegrasikan manajemen obesitas secara sistematis dalam praktik medis.

PNPK juga menegaskan tiga pilar utama penanganan obesitas, yakni pola makan, aktivitas fisik serta perubahan gaya hidup, terapi farmakologis, hingga pembedahan bariatrik. Perawatan bersifat komprehensif dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasien. Dengan pendekatan ini, harapan besar dipegang untuk mengurangi beban kesehatan akibat obesitas di Indonesia.