
Video Juru Parkir Minta Tarif Tinggi Viral di Media Sosial
Sebuah video yang menampilkan seorang juru parkir meminta tarif sebesar Rp 100.000 kepada wisatawan yang sedang memarkir kendaraannya, viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Jalan Suryakencana, Kota Bogor, Jawa Barat. Kejadian tersebut menarik perhatian publik dan menjadi topik pembicaraan di berbagai platform media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @bogor_update dan menunjukkan seorang juru parkir yang ngotot meminta pembayaran sebesar Rp 100.000 untuk parkir bus. Wisatawan yang terlibat dalam kejadian ini mengeluhkan bahwa tarif tersebut dinilai tidak wajar. Mereka menyebutkan bahwa sebelumnya rombongan tersebut sudah membayar Rp 50.000 ketika berhenti selama sekitar 15 menit di Jalan Siliwangi.
Dalam video tersebut, salah satu wisatawan terlihat bertanya dengan nada kesal: "Yang bikin aturan Rp 100.000 siapa? Saya mau tanya yang bikin aturan Rp 100.000 siapa? Saya enggak mau tanya orang lain, kemarin dua minggu lalu saya dari dalam, saya kasih Rp 20.000." Pertanyaan ini menunjukkan ketidakpuasan terhadap kebijakan tarif parkir yang dianggap tidak jelas.
Perdebatan antara rombongan wisatawan dan juru parkir pun terjadi. Kedua belah pihak saling berselisih pendapat, sehingga memicu adu argumen yang ditayangkan dalam video tersebut.
Penjelasan dari Pihak Kepolisian
Kepala Polsek Bogor Tengah, Kompol Waluyo, menjelaskan bahwa polisi telah mengamankan juru parkir tersebut. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku adalah tenaga sukarela dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor dengan inisial RM. RM disebut memiliki surat perintah dari Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor nomor 800.1.111.1/831 Lalin tanggal 4 September 2025.
"Kejadian terjadi pada hari Minggu. Saat ini petugas parkir sudah kita amankan," kata Waluyo saat ditemui di Mapolsek Bogor Utara. Ia menambahkan bahwa juru parkir tersebut biasa bertugas di lokasi tersebut dan memiliki surat tugas resmi.
Menurut Waluyo, awalnya bus yang membawa rombongan wisatawan memarkir kendaraannya di depan salah satu kafe di Jalan Suryakencana. Namun, pemilik kafe memprotes sehingga juru parkir diminta untuk memindahkan bus. Sopir bus kemudian meminta juru parkir untuk menagih uang parkir kepada ketua rombongan wisatawan.
"Karena ada instruksi dari sopir bus, maka juru parkir ini meminta uang kepada ketua rombongan wisatawan. Mungkin terjadi miss komunikasi di situ, sehingga terjadi cekcok," jelas Waluyo.
Ia juga menyatakan bahwa pihak kepolisian masih mendalami apakah ada unsur pidana terkait pungutan tarif parkir yang tidak wajar tersebut. "Masih kita periksa, dalami," tambahnya.
Tanggapan Masyarakat
Peristiwa ini menimbulkan reaksi beragam dari masyarakat. Banyak yang merasa prihatin karena tarif parkir yang dianggap tidak wajar dapat mengganggu pengalaman wisatawan. Sebagian besar masyarakat menuntut transparansi dan kejelasan dalam pengaturan tarif parkir, terutama di kawasan yang sering dikunjungi oleh wisatawan.
Beberapa netizen menyarankan agar pihak berwenang melakukan evaluasi terhadap kebijakan parkir di wilayah tersebut. Mereka berharap agar tidak ada lagi insiden serupa yang dapat merusak citra kota dan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.
Selain itu, banyak yang mengecam sikap juru parkir yang terkesan tidak profesional dan tidak mengedepankan kepentingan pengguna jalan. Mereka berharap agar pihak terkait segera memberikan sanksi tegas kepada pelaku jika terbukti melanggar aturan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!