
Badai Super Topan Ragasa Melumpuhkan Hong Kong
Hong Kong, sebuah kota pelabuhan besar di Asia Timur, mengalami kekacauan besar akibat serangan Super Topan Ragasa. Topan ini dikategorikan sebagai badai terkuat di kawasan pada tahun 2025, yang menyebabkan kerusakan luas dan memaksa berbagai aktivitas dihentikan sementara.
Peringatan cuaca tertinggi, Signal No. 10, dikeluarkan oleh observatorium cuaca setempat. Peringatan ini memicu penutupan sekolah, penghentian aktivitas ekonomi, serta pembatalan ratusan penerbangan. Seluruh masyarakat harus bersiap menghadapi dampak buruk dari badai yang datang dengan kekuatan luar biasa.
Kronologi dan Skala Kerusakan
Observatorium Cuaca Hong Kong meningkatkan peringatan badai menjadi Signal No. 10 pada pukul 02.40 pagi waktu setempat, setelah kecepatan angin mendekati pusat badai mencapai sekitar 220 km/jam. Informasi ini dilaporkan oleh South China Morning Post.
Dalam beberapa jam berikutnya, badai membawa hujan lebat dan gelombang tinggi yang melewati tanggul pantai, menyebabkan banjir di jalan-jalan pusat kota. Beberapa hotel mewah di pesisir mengalami serangan air hingga ke lobi melalui pintu kaca.
Jalan utama dan area pemukiman padat penduduk juga tidak luput dari kerusakan. Banyak pepohonan tumbang, tiang listrik roboh, dan genangan air menutupi trotoar hingga lantai dasar bangunan. Informasi ini dapat dilihat dalam video yang diunggah oleh akun TikTok fufudin_1312.
Bandara Hong Kong mengumumkan bahwa semua penerbangan komersial dibatalkan selama 36 jam awal. Lebih dari 500 penerbangan dibatalkan, sementara sejumlah maskapai melakukan evakuasi pesawat ke lokasi aman di Jepang, Tiongkok daratan, dan negara lain.
Penurunan Sinyal Badai dan Korban Luka
Setelah badai menjauh dan melemah, sinyal badai di Hong Kong diturunkan dari No. 10 ke No. 8 sekitar pukul 13:20 siang, kemudian ke sinyal No. 3 pada malam hari. Meskipun badai mulai mereda, sumber resmi melaporkan bahwa lebih dari 100 orang di Hong Kong mengalami luka-luka ringan hingga sedang. Banyak dari mereka dirawat di rumah sakit kota.
Pemerintah setempat membuka sekitar 50 tempat penampungan sementara untuk para korban. Ratusan hingga ribuan orang diungsikan ke lokasi tersebut.
Dampak Luas di Wilayah Lain
Topan Ragasa tidak hanya menghancurkan Hong Kong, tetapi juga menghancurkan daerah-daerah pesisir di Taiwan, Filipina, dan Provinsi Guangdong, Tiongkok daratan. Di Taiwan, sekitar 17 orang dilaporkan tewas akibat banjir yang disebabkan oleh bendungan dan danau penahan yang meluap.
Kerugian yang dialami oleh wilayah-wilayah ini sangat besar, baik secara fisik maupun manusia. Masyarakat di berbagai daerah terpaksa menghadapi konsekuensi dari bencana alam yang tak terduga ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!