Lepas Suspensi, Saham KOKA Melonjak 34% ke Level Auto Rejection

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Saham KOKA Melonjak Setelah Bursa Efek Indonesia Membuka Suspensi

Setelah sebelumnya dihentikan sementara, saham PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) kembali melaju hijau setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka suspensinya pada Jumat (26/9/2025). Pada awal perdagangan sesi I, saham KOKA mengalami kenaikan signifikan sebesar 34,31% ke level Rp184 per saham. Pergerakan ini tercatat dalam waktu singkat, bahkan saham KOKA langsung menyentuh auto rejection (ARA) setelah naik 47 poin atau 34,31% ke level tersebut.

Dalam satu bulan terakhir, saham KOKA telah melonjak hingga 84%, sedangkan sepanjang tahun 2025, kenaikan saham ini mencapai 183,08%. Dengan kenaikan yang begitu besar, jumlah saham yang diperdagangkan hari ini mencapai 7,18 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp1,32 miliar. Saat ini, kapitalisasi pasar KOKA mencapai Rp392 miliar.

Pembukaan suspensi perdagangan saham KOKA dilakukan berdasarkan pengumuman BEI nomor Peng-UPT-00007/BEI.PP1/09-2025 tanggal 25 September 2025. Dalam pernyataannya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono mengumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham KOKA di pasar reguler dan pasar tunai akan dibuka kembali mulai sesi Pra-Pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (26/9/2025).

Sebelumnya, BEI melakukan suspensi perdagangan saham KOKA pada perdagangan 18 September 2025. Hal ini dilakukan karena adanya dugaan pelanggaran komitmen untuk mempertahankan pengendalian sebagaimana tertuang dalam prospektus IPO perseroan. Menurut pengumuman BEI, keputusan ini diambil untuk menjaga kelancaran dan keadilan dalam perdagangan efek.

Klarifikasi dari Manajemen KOKA

Manajemen PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) akhirnya memberikan klarifikasi kepada BEI terkait rencana akuisisi mayoritas saham perseroan oleh perusahaan China yang berujung pada suspensi saham. Polemik ini bermula dari keterbukaan informasi yang disampaikan KOKA pada 16 September 2025. Dalam dokumen tersebut, Direktur Utama KOKA Gao Jing menyampaikan bahwa Ningbo Lixing Enterprise Management Co. Ltd. (NLEM) berencana mengakuisisi 63,5% saham yang disetor dan diedarkan PT Koka Indonesia Tbk.

Dengan kepemilikan saham sebesar itu, NLEM akan menjadi pemegang saham pengendali baru PT Koka Indonesia Tbk. Akibatnya, Gao Jing selaku pemilik manfaat dan pengendali KOKA dinilai melanggar komitmen dalam prospektus penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) untuk mempertahankan pengendali minimal 5 tahun sejak Oktober 2023.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Perusahaan Koka Indonesia Muhammad Fikri Adzkiya memberikan penjelasan tambahan dan klarifikasi kepada BEI. Menurutnya, rencana akuisisi perseroan oleh NLEM masih dalam tahap rencana dan pembahasan lebih lanjut. Hingga saat ini, rencana tersebut belum memiliki dasar hukum yang bersifat mengikat (non-legal binding).

Fikri menekankan bahwa jumlah saham KOKA yang akan diakuisisi NLEM sebanyak 63,5% masih bersifat rencana dan belum final. Selain itu, ia menyatakan bahwa NLEM tidak akan langsung menjadi pengendali tunggal, tetapi akan bekerja sama dengan pengendali lama yang sudah ada.

Apabila rencana akuisisi oleh NLEM telah disetujui oleh BEI dan/atau badan otoritas lainnya, maka pemilik manfaat dan pengendali perseroan adalah Gao Jing dan NLEM secara bersama-sama. NLEM juga telah menyatakan kesediaannya untuk melakukan lock up bersama-sama dengan pengendali utama perseroan saat ini yakni Gao Jing.