Menguatnya Rupiah di Akhir Pekan vs Dolar AS

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Menguatnya Rupiah di Akhir Pekan vs Dolar AS

Pergerakan Kurs Rupiah pada Penutupan Perdagangan Jumat

Pada penutupan perdagangan Jumat, 26 September 2025, nilai tukar atau kurs rupiah mengalami penguatan yang cukup tipis terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Dalam pergerakannya, rupiah ditutup dengan kenaikan sebesar 11 poin atau 0,07 persen, mencapai level Rp16.738 per dolar AS. Penguatan ini terjadi setelah pagi hari rupiah sempat melemah di posisi Rp16.775 per dolar AS.

Selama sesi perdagangan, rupiah bergerak dalam rentang antara Rp16.738 hingga Rp16.793,5 per dolar AS. Dalam satu tahun terakhir, kurs rupiah telah berfluktuasi antara Rp15.087 hingga Rp17.224 per dolar AS. Dengan data year to date (YTD) return sebesar 3,76 persen, rupiah menunjukkan tren penguatan yang cukup stabil.

Kurs Tengah BI dan Pergerakan Rupiah

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah mencapai Rp16.775 per dolar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi rupiah pada penutupan perdagangan Kamis, 25 September 2025, yang berada di level Rp16.752 per dolar AS. Meski demikian, data JISDOR BI menunjukkan bahwa rupiah sedikit melemah pada sore hari dibandingkan hari sebelumnya.

Pengaruh Kebijakan Politik Terhadap Pergerakan Dolar

Dari sisi sentimen pasar, pelemahan dolar AS terhadap rupiah didorong oleh rencana Presiden AS, Donald Trump, yang menekan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk menurunkan suku bunga acuan. Analisis dari Ibrahim Assuaibi, seorang analis pasar keuangan, menyebutkan bahwa desakan Trump terhadap The Fed untuk memangkas suku bunga menjadi dua persen memberikan tekanan negatif terhadap dolar AS.

Selain itu, wacana Trump mengenai pengenaan tarif 100 persen terhadap semua produk farmasi juga menambah ketidakpastian ekonomi di Negeri Paman Sam. Menurut Ibrahim, presiden AS tersebut terus menyerang Ketua The Fed, Jerome Powell, meskipun Powell cenderung mengabaikan seruan-seruan tersebut.

Prediksi Pergerakan Rupiah Pekan Depan

Melihat faktor-faktor tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa kurs rupiah akan kembali melemah terhadap dolar AS pada perdagangan pekan depan, yaitu pada Senin, 29 September 2025. Ia memperkirakan bahwa rupiah akan bergerak fluktuatif namun akhirnya ditutup melemah di kisaran Rp16.730 hingga Rp16.800 per dolar AS.

Dari sisi pembukaan perdagangan hari ini, rupiah dibuka di level Rp16.784 per dolar AS. Meski ada indikasi penguatan, kondisi makroekonomi yang tidak pasti dan tekanan politik masih menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan rupiah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah

Beberapa faktor utama yang memengaruhi pergerakan rupiah antara lain:

  • Kebijakan moneter The Fed: Desakan Trump terhadap penurunan suku bunga memengaruhi sentimen pasar.
  • Perkembangan politik AS: Wacana tarif impor dan seruan terhadap bank sentral meningkatkan ketidakpastian.
  • Kondisi ekonomi global: Fluktuasi mata uang asing seperti dolar AS turut memengaruhi rupiah.
  • Indikator ekonomi domestik: Data inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca perdagangan bisa menjadi penentu pergerakan rupiah.

Dengan berbagai faktor tersebut, rupiah tetap berada dalam tekanan meskipun ada indikasi penguatan singkat. Investor dan pelaku pasar perlu terus memantau perkembangan ekonomi dan politik baik di dalam maupun luar negeri untuk memperkirakan arah pergerakan rupiah.