Okupansi Hotel Mataram 40 Persen Jelang MotoGP Mandalika

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tingkat Okupansi Hotel di Mataram Mengalami Penurunan

Pada penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, yang akan berlangsung pada 3 hingga 5 Oktober 2025, tingkat okupansi hotel di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mencapai sekitar 40 persen. Hal ini disampaikan oleh Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM), I Made Adiyasa Kurniawan, saat dihubungi melalui telepon.

Menurutnya, dari tanggal 3 sampai 5 Oktober, tingkat okupansi hotel berkisar antara 30 hingga 40 persen. Beberapa hotel bahkan sudah terisi hingga 70 persen, terutama untuk peserta Asia Talent Cup. Namun, kepadatan tersebut belum sepenuhnya mencerminkan permintaan yang tinggi secara keseluruhan.

Pemesanan Kamar Melalui Aplikasi Digital

Dari total 2.800 kamar hotel yang menjadi bagian dari AHM, pemesanan terbanyak dilakukan melalui aplikasi digital. Sebaliknya, pemesanan melalui agen wisata justru mengalami penurunan. Menurut Adiyasa, hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam menjual paket-paket wisata tertentu.

Ia mencontohkan bahwa beberapa hotel telah menerima pemesanan sebesar 50 persen, namun pembayaran masih belum dilakukan. Rata-rata hotel lain juga mengalami kondisi serupa, di mana pemesanan sudah dilakukan tetapi belum masuk dalam sistem booking.

Dominasi Tamu Domestik

Dalam hal kategori tamu, sebagian besar pengunjung masih berasal dari dalam negeri. Hingga saat ini, belum ada indikasi kehadiran tamu asing yang signifikan. Hal ini bisa menjadi faktor yang memengaruhi tingkat okupansi hotel, karena tamu internasional biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di destinasi wisata.

Harga Kamar Sesuai Kelas Hotel

Adiyasa menjelaskan bahwa harga kamar diatur sesuai dengan kelas hotel, baik itu bintang maupun non bintang. Menurutnya, rata-rata harga kamar sesuai dengan yang dipublikasikan oleh masing-masing hotel. Meski demikian, ia menegaskan bahwa saat ini harga kamar belum mengalami kenaikan, karena tingkat pemesanan masih rendah.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, seperti MotoGP 2022 dan 2023, dua minggu sebelum acara berlangsung, kamar hotel sudah habis terjual. Namun, situasi saat ini berbeda. Banyak kamar yang belum terisi meskipun sudah dipesan, tetapi belum dibayar.

Perkiraan Permintaan di Hari-H

Meski tingkat okupansi masih rendah, Adiyasa optimistis bahwa permintaan akan meningkat menjelang hari pelaksanaan MotoGP. Namun, ia menyadari bahwa situasi ini tidak pasti, dan akan bergantung pada dinamika yang terjadi.

Menurutnya, agen wisata saat ini lebih sulit menjual paket wisata dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mereka kini lebih fokus pada penjualan individual, bukan lagi penjualan massal seperti dulu.

Faktor Pengaruh Lain

Adiyasa menyangkal adanya hubungan antara penurunan tingkat okupansi hotel dengan penyelenggaraan Formula 1 di Singapura. Menurutnya, penggemar F1 dan MotoGP memiliki segmen pasar yang berbeda. Selain itu, biaya tiket F1 jauh lebih mahal dibanding MotoGP, serta biaya hidup di Singapura juga lebih tinggi.

Namun, ia menduga bahwa faktor utama yang memengaruhi permintaan adalah rencana MotoGP di Malaysia, yang akan digelar satu minggu setelah acara di Mandalika. Hal ini bisa menjadi alasan mengapa permintaan untuk acara di Lombok belum terlalu tinggi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, tingkat okupansi hotel di Mataram masih dalam kondisi stabil, meskipun belum mencapai titik puncak. Dengan berbagai faktor yang memengaruhi permintaan, para pemilik hotel tetap optimis bahwa acara MotoGP 2025 akan berjalan lancar dan menarik minat pengunjung.