Rupiah Melemah ke Rp16.749 per Dolar AS

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Rupiah Melemah ke Rp16.749 per Dolar AS

Rupiah Kembali Melemah pada Akhir Perdagangan

Pada akhir perdagangan hari Kamis (25/9/2025), nilai tukar rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data yang dihimpun, rupiah berada pada posisi Rp16.749 per dolar AS. Pelemahan ini tercatat sebesar 64,50 poin atau 0,39 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

Pergerakan Mata Uang di Asia

Rupiah tidak melemah sendirian dalam situasi ini. Mata uang negara-negara di kawasan Asia juga menunjukkan pergerakan yang variatif. Beberapa mata uang mengalami pelemahan, sementara yang lain justru menguat. Berikut rinciannya:

  • Mata uang yang melemah:
  • Bath Thailand melemah 0,08 persen
  • Peso Filipina melemah 1,10 persen
  • Dolar Taiwan melemah 0,34 persen

  • Mata uang yang menguat:

  • Yuan China menguat 0,09 persen
  • Ringgit Malaysia melemah 0,01 persen
  • Won Korea menguat 0,24 persen
  • Dolar Hongkong menguat 0,02 persen
  • Dolar Singapura menguat 0,03 persen
  • Yen Jepang menguat 0,13 persen

Selain itu, rupiah juga dibuka dengan pelemahan ke level Rp16.743,5 per dolar AS, menunjukkan tekanan terhadap kurs mata uang nasional.

Isu Geopolitik yang Memicu Kekhawatiran Pasar

Ketegangan geopolitik di Eropa kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan pernyataan yang lebih agresif terhadap Rusia dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (23/9/2025). Dalam pidatonya, Trump memperingatkan negara-negara Eropa untuk menghentikan pembelian minyak Rusia dan mengindikasikan bahwa Washington sedang mempertimbangkan penerapan sanksi baru terhadap aliran energi dari Moskow.

Menurut pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, meskipun belum ada langkah konkret, retorika keras tersebut telah meningkatkan kekhawatiran pasar global terhadap risiko gangguan ekspor energi Rusia maupun potensi tindakan balasan yang dapat memperparah ketidakstabilan pasokan energi dunia.

Pengaruh Data Ekonomi AS terhadap Rupiah

Di sisi lain, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang menunjukkan peningkatan. Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penguatan dolar AS didorong oleh rilis data perumahan di AS yang lebih baik dari perkiraan. Hal ini memperkuat ekspektasi pasar terhadap ketahanan ekonomi Negeri Paman Sam.

Data tersebut memberikan sentimen positif bagi dolar AS, sehingga menambah tekanan terhadap rupiah. Meski demikian, kondisi ini juga menjadi perhatian bagi investor dan pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi.

Investasi Valuta Asing: Potensi dan Risiko

Dengan situasi pasar yang dinamis, banyak investor mulai tertarik untuk mempertimbangkan investasi valuta asing (valas). Namun, penting untuk memahami baik potensi keuntungan maupun risiko yang terkait. Investasi valas bisa memberikan keuntungan signifikan jika dilakukan dengan strategi yang tepat dan analisis yang matang. Namun, fluktuasi kurs yang tinggi juga bisa membawa risiko kerugian besar jika tidak dikelola dengan baik.

Investor perlu memantau perkembangan ekonomi global, isu politik, serta data makroekonomi dari berbagai negara. Dengan pemahaman yang cukup, investasi valas bisa menjadi salah satu pilihan strategis dalam portofolio keuangan.