Alasan Strategis Prabowo Angkat Isu Pangan dan Iklim di PBB

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Strategi Ketahanan Pangan dalam Pidato Presiden Prabowo di PBB

Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangga (PBB) di New York, Amerika Serikat, Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya ketahanan pangan. Hal ini tidak hanya menjadi perhatian nasional, tetapi juga menjadi pesan geopolitik yang kuat. Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah (BKP), Hamdan Hamedan, menjelaskan bahwa pemilihan topik ini merupakan bagian dari narasi yang ingin disampaikan oleh pemerintah.

Hamdan mengatakan bahwa sejarah peradaban besar tumbuh karena kemampuan mereka dalam memastikan ketersediaan pangan. Tanpa pangan yang cukup, pembangunan akan rentan dan tidak stabil. Dengan demikian, isu ketahanan pangan menjadi dasar utama bagi keberlanjutan suatu negara.

Keterkaitan dengan Tantangan Demografi Indonesia

Indonesia menghadapi tantangan demografi yang signifikan. Setiap tahun, jumlah penduduk meningkat sebesar 3 juta jiwa. Hal ini berarti kebutuhan pangan harus terus meningkat. Namun, lahan pertanian di Indonesia semakin menyusut, sehingga muncul ancaman terhadap ketersediaan pangan.

Hamdan menjelaskan bahwa peningkatan populasi ini setara dengan kebutuhan pangan untuk jumlah penduduk Qatar. Dengan situasi ini, diperlukan strategi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

Dampak Geopolitik pada Harga Pangan

Selain faktor demografi, situasi geopolitik seperti perang di Ukraina juga memberikan dampak besar pada harga pangan. Harga gandum dan kedelai melonjak akibat konflik tersebut. Ini dapat memicu krisis pangan di kawasan lain, terlebih dengan populasi dunia yang mencapai 8 miliar jiwa.

Hamdan menyebutkan bahwa kenaikan harga bahan pokok seperti tahu dan tempe langsung dirasakan oleh masyarakat. Dalam dunia yang saling terhubung, apa yang terjadi di satu belahan dunia akan memiliki dampak global. Oleh karena itu, diperlukan persiapan dini untuk menghadapi ancaman ini.

Komitmen Indonesia untuk Ketahanan Pangan

Menurut Hamdan, Indonesia tidak boleh menunggu krisis terjadi sebelum mulai bersiap. Pidato Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Dengan memperkuat ketahanan pangan, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan domestik sebagai syarat utama kemandirian pangan.

Selain itu, produksi berlebih dapat membuka peluang ekspor dan membantu negara lain. Dengan demikian, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai pemain global dan mitra strategis dalam krisis pangan.

Perubahan Iklim sebagai Ancaman Nyata

Selain ketahanan pangan, Presiden Prabowo juga menyampaikan ancaman perubahan iklim dalam pidatonya. Hamdan menjelaskan bahwa masalah ini disampaikan dengan contoh konkret, khususnya dampak yang sudah dirasakan langsung di Indonesia.

Di Jakarta, peningkatan permukaan air laut mencapai 5 sentimeter per tahun. Dampak ini langsung terasa dan tidak bisa lagi dibicarakan secara wacana. Diperlukan solusi nyata untuk menghadapi ancaman ini.

Langkah Strategis untuk Menghadapi Banjir Rob

Salah satu langkah strategis yang disoroti adalah pembangunan giant sea wall atau tanggul raksasa untuk melindungi kawasan pesisir dari banjir rob dan kenaikan muka air laut. Hamdan menjelaskan bahwa Presiden menekankan bahwa proyek ini harus selesai dalam 10-20 tahun ke depan.

Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, Indonesia siap menghadapi ancaman global dan membangun masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan.