Terbuka untuk Semua, GBK Jadi Ruang Publik Inklusif di Jakarta

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Ruang Publik yang Menyatukan Semua

Di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, Gedung Gelora Bung Karno (GBK) menjadi salah satu tempat yang mampu menghilangkan sekat sosial. Dengan segala kemegahan bangunan pencakar langit di sekitarnya, GBK tidak hanya menjadi pusat olahraga tetapi juga ruang publik yang menyambut semua kalangan.

Dibangun awalnya untuk menyambut Asian Games 1962, GBK kini berubah menjadi kompleks yang menawarkan lebih dari sekadar pertandingan olahraga. Area seluas 279 hektar ini memiliki proporsi lahan yang cukup seimbang antara ruang hijau dan area venue. Sebanyak 70 persen dari luas tersebut adalah ruang terbuka hijau, sedangkan 30 persen sisanya digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara.

Salah satu bagian menarik dari GBK adalah Hutan Kota. Fungsinya sebagai paru-paru kota membuat area ini menjadi tempat yang sangat diminati oleh warga ibu kota. Dengan hamparan rumput, pepohonan rindang, kolam ikan, serta pemandangan gedung-gedung tinggi, Hutan Kota GBK memberikan ketenangan yang jauh dari keramaian di sekitar Sudirman-Senayan.

Inklusivitas dalam Pengembangan GBK

Rakhmadi Kusumo, Direktur Utama PPKGBK, menjelaskan bahwa inklusivitas menjadi prinsip utama dalam pengembangan GBK. Ia menyatakan bahwa setiap orang, baik yang berjalan kaki, naik bus, atau berkendara, memiliki hak yang sama untuk merasakan kebersamaan dan ikatan dengan tempat ini.

GBK telah menjadi ruang terbuka yang bisa dinikmati oleh siapa saja. Mulai dari seseorang yang ingin melepas penat setelah bekerja dengan berlari di sore hari, hingga keluarga yang berkunjung ke Hutan Kota. Bahkan, pesepeda yang melintasi kawasan ini juga merasa nyaman berada di sana. Semua aktivitas ini menciptakan gambaran bahwa GBK adalah ruang publik yang ramah dan inklusif.

Data Mobilitas Pengunjung GBK

Data yang dikumpulkan oleh PPKGBK menunjukkan tren menarik terkait pola mobilitas pengunjung. Dari tahun 2023 hingga Agustus 2025, total pengunjung GBK mencapai 26 juta orang. Jumlah pejalan kaki meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2023, jumlah pengunjung yang berjalan kaki hanya sebesar 629.749 orang, atau sekitar 8,4 persen dari total pengunjung. Tahun berikutnya, angka ini meningkat menjadi 1,6 juta orang, dengan proporsi 16,65 persen. Dan pada Januari-Agustus 2025, jumlah pejalan kaki mencapai 3,4 juta orang, atau 41,25 persen dari total pengunjung.

Tren ini menunjukkan bahwa berjalan kaki bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga menjadi bagian dari gaya hidup sadar lingkungan. Keputusan untuk berjalan kaki bisa menjadi simbol kebebasan di Jakarta, yang sering kali terasa sesak akibat kemacetan lalu lintas.

Peran Transportasi Umum

Transportasi umum seperti TransJakarta, KRL, dan MRT juga memainkan peran penting dalam aksesibilitas GBK. Dengan integrasi yang baik dengan angkutan umum, GBK menjadi simpul yang tidak hanya dimiliki oleh warga Jakarta, tetapi juga pengunjung dari wilayah sekitar seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Meskipun kendaraan pribadi masih mendominasi, terdapat indikasi penurunan khususnya untuk sepeda motor. Pada 2023, sebanyak 21,88 persen pengunjung menggunakan roda dua. Angka ini turun menjadi 21,10 persen pada 2024, dan hanya 15,43 persen pada Januari-Agustus 2025.

Sementara itu, pengguna mobil pribadi meningkat dari 35,8 persen pada 2023 menjadi 39,6 persen pada 2024, dan turun sedikit menjadi 29,7 persen pada Januari-Agustus 2025.

GBK sebagai Simbol Ruang Publik yang Adil

GBK tidak hanya menjadi tempat pertandingan atau konser besar, tetapi juga menjadi panggung bagi kehidupan sehari-hari. Di tengah tantangan mobilitas di kota besar, GBK memberikan contoh nyata bahwa ruang publik dapat dirancang untuk semua kalangan, sehingga menciptakan suasana yang adil dan menyenangkan.

“Di tengah kota besar yang penuh tantangan mobilitas, GBK memberi teladan nyata bahwa ruang publik bisa hadir adil dan menyenangkan, ketika dirancang untuk semua,” ujar Rakhmadi.