
Presiden Donald Trump Mengungkap Dugaan Sabotase Saat Berpidato di PBB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengklaim bahwa Badan Pengamanan Presiden (Secret Service) sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan sabotase yang terjadi saat dirinya berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut Trump, beberapa peristiwa seperti kerusakan eskalator, kegagalan teleprompter, dan masalah suara mengganggu penampilannya pada Selasa (23/9).
Dalam unggahan di platform Truth Social, Trump menyebutkan bahwa eskalator yang membawanya bersama istrinya, Melania, tiba-tiba berhenti saat mereka sedang berjalan menuju lantai utama. Ia menegaskan bahwa kejadian ini hampir menyebabkan mereka jatuh. Trump meminta pihak berwenang untuk segera menangkap siapa pun yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa teleprompternya mati di awal pidatonya. Sementara itu, para pemimpin dunia yang hadir di aula tidak dapat mendengar pidatonya karena pengeras suara yang rusak. "Ini bukan satu, bukan dua, tetapi tiga peristiwa yang sangat mengerikan!" tulis Trump dalam unggahannya.
Penjelasan dari PBB dan Gedung Putih
Para pejabat PBB memberikan penjelasan terkait peristiwa tersebut. Mereka menyatakan bahwa sistem pengaman otomatis eskalator sempat aktif. Sedangkan teleprompter yang digunakan oleh Trump dioperasikan oleh Gedung Putih, bukan oleh organisasi PBB.
Trump menggambarkan rangkaian kejadian ini sebagai "sabotase rangkap tiga" dan menyatakan telah meminta PBB untuk menyimpan rekaman kamera keamanan serta menuntut adanya penyelidikan. Ia menambahkan bahwa Secret Service sedang melakukan investigasi terhadap masalah ini.
Namun, para pejabat PBB belum merespons secara langsung permintaan komentar atas seruan Trump untuk penyelidikan. Juru bicara PBB, Stéphane Dujarric, menjelaskan bahwa berdasarkan data dari sistem pusat eskalator, alat tersebut berhenti setelah fitur pengaman otomatis di bagian sisir atas tangga aktif. Hal ini kemungkinan terjadi karena seorang juru kamera Trump terlihat berjalan mundur menaiki eskalator untuk merekam kedatangan Trump bersama istrinya. "Juru kamera itu mungkin secara tidak sengaja mengaktifkan fungsi pengaman," ujarnya.
Masalah Suara dan Teleprompter
Seorang pejabat PBB juga menyampaikan bahwa teleprompter yang digunakan selama pidato Trump dioperasikan oleh Gedung Putih. Terkait dengan masalah suara, pejabat tersebut menjelaskan bahwa sistem suara dirancang agar orang-orang di tempat duduk mereka dapat mendengar pidato yang diterjemahkan ke dalam enam bahasa berbeda melalui earphone.
Meski begitu, klaim Trump tentang adanya sabotase masih menjadi topik perdebatan. Beberapa pihak menilai bahwa kejadian-kejadian tersebut bisa saja terjadi akibat kesalahan teknis atau faktor eksternal yang tidak terduga. Namun, bagi Trump, hal ini menjadi bukti bahwa ada upaya untuk mengganggu penampilannya di forum internasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!