United Tractors (UNTR) Berharap Tambang Emas Doup Beroperasi Tahun 2028

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perluasan Bisnis Pertambangan Emas oleh PT United Tractors Tbk

PT United Tractors Tbk (UNTR) terus memperkuat posisinya di sektor pertambangan emas. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengakuisisi tambang emas Doup, yang dikelola oleh PT Arafura Surya Alam (ASA), sebuah anak usaha dari PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). Proses akuisisi ini dilakukan melalui dua perusahaan terkait, yaitu PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Pada 12 September 2025, DTN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan PT J Resources Nusantara (JRN) untuk pembelian 99,99996% saham ASA yang dimiliki oleh JRN. Selain itu, EPN juga menandatangani kesepakatan serupa dengan Jimmy Budiarto, pemilik 0,00004% saham ASA dan 0,2% saham PT Mulia Bumi Persada (MBP). Total nilai perusahaan dalam transaksi ini mencapai US$ 540 juta.

Menurut Ari Setyawan, Investor Relations Manager United Tractors, proses akuisisi tambang emas Doup akan diselesaikan paling lambat pada 23 Desember 2025. Sumber pendanaan berasal dari pendanaan internal antara UNTR dan PT Pamapersada Nusantara (PAMA), yang merupakan pemegang saham DTN.

Ari menjelaskan bahwa rencana akuisisi ini selaras dengan strategi diversifikasi bisnis UNTR, khususnya di sektor mineral. Ia menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat lini bisnis emas perusahaan.

Saat ini, tambang emas Doup belum beroperasi. Namun, setelah proses akuisisi selesai, UNTR berencana membangun fasilitas pemrosesan dan infrastruktur pendukung. Fasilitas tersebut akan memiliki kapasitas produksi bijih ore sebanyak 3 juta ton per tahun, yang dapat menghasilkan emas sebanyak 140.000—155.000 ons troi per tahun.

Harapan besar diarahkan pada 2028, ketika tambang emas Doup mulai berproduksi dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan UNTR. Jika sudah beroperasi, tambang ini akan meningkatkan kapasitas produksi emas secara konsolidasi.

Saat ini, UNTR masih bergantung pada dua tambang emas utama, yaitu Tambang Emas Martabe milik PT Agincourt Resources dan Tambang Emas Sumbawa milik PT Sumbawa Jutaraya. Agincourt Resources mampu memproduksi emas sebanyak 220.000—230.000 ons troi per tahun, sementara Sumbawa Jutaraya menghasilkan sekitar 18.000 ons troi per tahun, yang bisa dioptimalkan hingga 30.000—40.000 ons troi per tahun.

Dengan penambahan tambang emas Doup, kapasitas produksi emas UNTR diproyeksikan naik hingga 1,5 kali lipat. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan memperkuat posisi di pasar pertambangan emas.