
Pemisahan Unit Usaha Syariah BTN ke BSN Akan Diambil Keputusan di RUPSLB
Pada tanggal 18 November 2025, akan dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan membahas rencana pemisahan atau spin off Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) ke PT Bank Syariah Nasional (BSN). Proses ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi BTN dalam ekosistem perbankan nasional. Dengan pengalihan hak dan kewajiban UUS BTN kepada BSN, diharapkan akan memberikan dampak positif bagi seluruh pihak terkait.
Dalam pengumuman resmi yang disampaikan oleh perseroan, manajemen BTN menjelaskan bahwa pemisahan UUS melalui pengalihan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat keberlanjutan bisnis syariah di Indonesia. Hal ini juga akan berdampak positif terhadap nasabah, industri perbankan syariah, serta perekonomian secara keseluruhan.
Agenda RUPSLB BTN dan BSN
Agenda utama dalam RUPSLB BTN mencakup beberapa hal penting, seperti pemisahan UUS, perubahan Anggaran Dasar BTN, serta pembubaran Dewan Pengawas Syariah. Sementara itu, agenda dalam RUPSLB BSN meliputi penerimaan pemisahan UUS BTN, perubahan Anggaran Dasar BSN, peningkatan modal dasar, dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) tahun 2026.
Selain itu, BSN juga akan melakukan perombakan struktur organisasi, termasuk susunan anggota Dewan Pengawas Syariah, serta menetapkan remunerasi untuk para anggota Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas Syariah pada tahun 2025.
Tanggung Jawab BSN Pasca-Pemisahan
Setelah proses pemisahan selesai, seluruh hak dan kewajiban UUS BTN akan beralih sepenuhnya ke BSN. Ini mencakup operasional, perizinan, aset, dan jaringan kantor syariah. Seluruh perkara hukum yang muncul sebelum pemisahan juga akan ditangani oleh BSN. Sebagai hasil dari pemisahan ini, kepemilikan saham BSN oleh BBTN akan mencapai 99,99%, dengan jumlah saham sebanyak 1.059.982.683 dari total 1.060.000.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Peluang IPO BSN Setelah Spin Off
Direktur BTN, Nixon L.P. Napitupulu, menyatakan bahwa peluang BSN untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) masih terbuka. Ia mengatakan bahwa IPO bisa dipertimbangkan setelah 2–3 tahun kinerja pasca-pemisahan. BSN sendiri merupakan wajah baru dari Bank Victoria Syariah yang telah diakuisisi oleh BTN pada Juli 2025.
Dalam proses pemisahan, BTN akan menambahkan modal sebesar Rp 6,5 triliun ke BSN. Modal awal BSN berasal dari tiga sumber utama: kas sebesar Rp 1,6 triliun, modal sekitar Rp 4 triliun dari neraca UUS, dan tambahan setoran sebesar Rp 1–1,5 triliun setelah pemisahan.
Nixon menjelaskan bahwa dengan modal tersebut, Capital Adequacy Ratio (CAR) BSN akan berada di kisaran 18–20% pasca-pemisahan. Selain itu, ia memproyeksikan aset BSN pada November 2025 akan mencapai sekitar Rp 68–70 triliun.
Struktur Direksi BSN Saat Ini
Berikut adalah jajaran direksi BSN saat ini:
- Direktur Utama: Alex Sofjan Noor
- Wakil Direktur Utama: Arga M. Nugraha
- Direktur Finance, Strategy & Treasury: Abdul Firman
- Direktur Consumer Banking: Mochamad Yut Penta
- Direktur Human Capital & Compliance: Anton Rijanto
- Direktur Risk Management: Beki Kanuwa
- Direktur Network & Retail Funding: Ari Kurniaman
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!