
Bursa Saham Amerika Serikat Melemah di Akhir Pekan
Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan pada perdagangan hari Kamis, 25 September 2025, waktu setempat. Penurunan ini terjadi setelah data ekonomi AS memicu ketidakpastian di pasar mengenai arah kebijakan suku bunga yang akan diambil oleh The Federal Reserve (The Fed).
Indeks utama seperti S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones Industrial Average semuanya menunjukkan penurunan. Berdasarkan data yang dirilis, indeks S&P 500 turun sebesar 33,77 poin atau 0,51% menjadi 6.604,20. Sementara itu, Nasdaq Composite melemah 116,03 poin atau 0,50% dengan level 22.381,83. Dow Jones Industrial Average juga mengalami koreksi sebesar 167,38 poin atau 0,36% menjadi 45.953,90.
Salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan pasar adalah data klaim awal tunjangan pengangguran yang turun menjadi 218.000 untuk pekan yang berakhir 20 September 2025. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 14.000 dari minggu sebelumnya. Data ini memberikan gambaran bahwa pasar tenaga kerja masih relatif stabil.
Selain itu, data pertumbuhan ekonomi kuartal II yang direvisi menunjukkan laju ekspansi yang lebih tinggi dari perkiraan awal. Hal ini didorong oleh belanja konsumen dan investasi bisnis yang kuat. Namun, meskipun ada indikasi penguatan ekonomi, para investor tetap waspada terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Presiden The Fed Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan bahwa ia sangat hati-hati dalam mengambil keputusan terkait pemangkasan suku bunga. Ia menyoroti risiko inflasi yang masih ada, sehingga tidak ingin terburu-buru dalam mengambil tindakan.
Beberapa hari sebelumnya, The Fed telah memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin—pertama kalinya sejak Desember. Kebijakan tersebut diikuti dengan sinyal bahwa pemangkasan suku bunga lainnya mungkin akan dilakukan di masa depan. Namun, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga tambahan pada pertemuan Oktober turun menjadi 83,4% dari sekitar 92% sehari sebelumnya, menurut CME FedWatch Tool.
Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, mengatakan bahwa data ekonomi yang keluar dalam beberapa hari terakhir cukup membingungkan. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah The Fed benar-benar perlu melakukan pemangkasan suku bunga lagi tahun ini.
Investor juga sedang menantikan rilis indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang merupakan indikator inflasi utama bagi The Fed. Rilis data ini akan dilakukan pada Jumat, 26 September 2025. Selain itu, laporan ketenagakerjaan bulanan AS pekan depan juga akan menjadi acuan penting dalam menentukan arah kebijakan suku bunga.
Dengan situasi yang terus berubah, pasar tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan kebijakan moneter yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan bursa saham. Investor memperhatikan setiap data ekonomi yang dirilis, karena hal ini bisa menjadi petunjuk mengenai langkah The Fed selanjutnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!