
Penandatanganan Perintah Eksekutif Mengenai TikTok
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang mengatur rencana divestasi atau pencabutan modal dari ByteDance terhadap aplikasi TikTok. Rencana ini bertujuan untuk mengalihkan kendali atau menjual aset-aset ByteDance di AS kepada sekelompok investor baru, termasuk perusahaan teknologi Oracle.
Perintah eksekutif tersebut ditandatangani oleh Trump pada Kamis (25/9/2025) di Ruang Oval dan memberikan tenggat waktu selama 120 hari untuk pelaksanaan divestasi. Tujuan utamanya adalah memenuhi undang-undang yang mewajibkan ByteDance, perusahaan berbasis Tiongkok, untuk menjual asetnya di AS agar tidak dilarang atau diblokir.
Undang-undang yang disahkan oleh Kongres menetapkan batas waktu penjualan pada bulan Januari, namun Trump telah menunda batas waktu tersebut sebanyak empat kali. Penundaan ini dilakukan agar TikTok tetap bisa beroperasi tanpa terkena larangan.
Komentar Wakil Presiden JD Vance
Wakil Presiden JD Vance menyampaikan bahwa ada beberapa penolakan dari pihak Tiongkok, tetapi tujuan utama adalah memastikan TikTok tetap berjalan sambil melindungi privasi data warga AS sesuai hukum. Meskipun detail kesepakatan belum diungkapkan, Vance mengonfirmasi bahwa Oracle akan menjadi salah satu investor.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa taipan media Rupert Murdoch dan miliarder teknologi Michael Dell juga akan menjadi investor. Namun, informasi mengenai peran atau tingkat keterlibatan mereka belum dipublikasikan.
Struktur Investasi dan Nilai Kesepakatan
Secara umum, Gedung Putih menyatakan bahwa data pengguna AS akan dikendalikan oleh investor AS. Vance menambahkan bahwa kesepakatan ini bernilai sekitar USD 14 miliar atau setara Rp 234 triliun.
Menurut sumber yang mengetahui kesepakatan tersebut, tiga investor utama, termasuk Oracle, MGX, dan Silver Lake, akan mengambil sekitar 50 persen saham di TikTok AS. Sementara itu, CNBC melaporkan bahwa ketiga investor tersebut akan memiliki kepemilikan gabungan sebesar 45 persen. Bloomberg juga mengonfirmasi informasi ini, dengan masing-masing investor memegang 15 persen saham.
ByteDance akan memegang kurang dari 20 persen saham di TikTok AS, sesuai dengan persyaratan dalam Undang-Undang tentang Perlindungan Warga Amerika dari Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing (PAFACA), yang diberlakukan pada 24 April 2024.
Latar Belakang Investor
MGX adalah perusahaan investasi kecerdasan buatan yang merupakan mitra Silver Lake. Perusahaan ini berada di bawah lingkup Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan, penasihat keamanan nasional Uni Emirat Arab dan saudara Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Gedung Putih berencana mengumumkan daftar lengkap investor dalam beberapa hari mendatang. Menurut para ahli yang berbicara kepada Al Jazeera, keterlibatan Larry Ellison dari Oracle dapat memengaruhi konten TikTok agar sesuai dengan sudut pandang Trump. Ellison, yang merupakan sekutu penting Trump, bisa memengaruhi arah konten.
Namun, Gedung Putih sebelumnya menegaskan bahwa pandangan tersebut adalah delusi. Saat ditanya apakah konten akan berubah sesuai pandangan barunya, Trump mengatakan bahwa setiap perspektif akan diperlakukan secara adil.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!