
Pencarian Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport Indonesia
Manajemen PT Freeport Indonesia mengumumkan bahwa dua dari tujuh pekerja yang sebelumnya terjebak dalam longsoran tambang bawah tanah di area Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah, telah berhasil dievakuasi. Kedua jenazah tersebut berhasil ditemukan pada pukul 08.45 WIT, Sabtu, 20 September 2025.
Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia (PTFI), Katri Krisnati, menyampaikan bahwa identitas kedua korban masih menunggu konfirmasi resmi dari pihak kepolisian. “Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan memastikan pendampingan penuh bagi mereka. Pencarian terhadap pekerja lainnya masih terus dilanjutkan,” ujar Katri dalam keterangan tertulis.
Insiden longsor ini terjadi pada Senin malam, 8 September 2025, yang menyebabkan tujuh pekerja kontraktor terjebak di jalur tambang. Material dalam jumlah besar disebut mengalir dari salah satu titik pengambilan produksi, menutup akses ke area tertentu serta membatasi jalur evakuasi. Akibatnya, operasi tambang sempat dihentikan sementara untuk memprioritaskan penyelamatan para pekerja.
Menurut Katri, seluruh pekerja lain di tambang tersebut dalam kondisi aman. “Tim terus berupaya membuka akses agar evakuasi bisa dilakukan secepat dan seaman mungkin,” tambahnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mengonfirmasi bahwa dari tujuh pekerja yang terjebak, dua di antaranya adalah warga negara asing (WNA) asal Chile dan Afrika Selatan, sementara lima lainnya adalah warga Indonesia. “Untuk pekerja WNA sudah dikomunikasikan dengan kedutaan masing-masing,” kata Direktur Jenderal Minerba ESDM Tri Winarno.
Peristiwa ini bukanlah yang pertama kali terjadi di tambang bawah tanah Freeport. Pada Mei 2013, longsoran serupa merenggut 28 nyawa pekerja dari total 34 orang yang terjebak. Dua pekan setelahnya, seorang pekerja kembali menjadi korban akibat tertimpa material lumpur.
Riwayat Kecelakaan di Tambang Freeport
Sejak awal beroperasi, tambang Freeport Indonesia sering kali menjadi sorotan karena insiden-insiden yang terjadi di lokasi tersebut. Kecelakaan yang terjadi pada tahun 2013 merupakan salah satu peristiwa paling memilukan dalam sejarah perusahaan. Saat itu, longsoran besar menghancurkan area tambang, sehingga banyak pekerja terjebak di dalamnya.
Selain kecelakaan pada 2013, ada beberapa kejadian lain yang tercatat dalam riwayat tambang bawah tanah Freeport. Perusahaan dan pemerintah terus berupaya meningkatkan standar keselamatan kerja guna mencegah terulangnya insiden serupa. Namun, faktor-faktor seperti kondisi geologis daerah tambang dan tekanan ekonomi sering kali menjadi tantangan dalam menjaga keselamatan pekerja.
Upaya Penyelamatan dan Proses Evakuasi
Proses penyelamatan para pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah melibatkan tim khusus yang terlatih dan peralatan canggih. Tim penyelamat bekerja keras untuk membuka jalur evakuasi sambil tetap memastikan keamanan bagi para pekerja.
Dalam situasi seperti ini, koordinasi antara perusahaan, pemerintah, dan lembaga terkait sangat penting. Mereka bekerja sama untuk mempercepat proses evakuasi sekaligus memberikan dukungan kepada keluarga korban.
Kesimpulan
Insiden longsor tambang di area Grasberg Block Cave menunjukkan betapa pentingnya menjaga keselamatan kerja di lingkungan tambang bawah tanah. Meskipun upaya penyelamatan terus dilakukan, dampak dari kejadian ini akan terasa oleh banyak pihak, terutama keluarga korban.
Perusahaan dan pemerintah harus terus meningkatkan standar keselamatan serta melakukan evaluasi berkala terhadap risiko yang mungkin terjadi di lokasi tambang. Dengan langkah-langkah preventif dan peningkatan kesadaran akan keselamatan kerja, diharapkan kejadian serupa dapat diminimalisir di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!