PwC Potong 60 Mitra dan 1.500 Karyawan di Timur Tengah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

PwC Potong 60 Mitra dan 1.500 Karyawan di Timur Tengah

Pemangkasan Besar-Besaran di Wilayah Timur Tengah

PwC, salah satu perusahaan konsultan terbesar di dunia, mengumumkan pengurangan jumlah staf yang signifikan di wilayah Timur Tengah. Langkah ini mencakup sekitar 60 mitra dan 1.500 karyawan. Keputusan ini diambil setelah adanya konflik dengan Dana Kekayaan Negara Saudi Arabia (Public Investment Fund/PIF), yang berdampak pada operasional perusahaan di kawasan tersebut.

Pemangkasan dimulai sejak Februari 2025, ketika perselisihan antara PwC dan PIF semakin memburuk. Hal ini memperparah perlambatan permintaan layanan konsultasi dari perusahaan tersebut di kawasan Timur Tengah. Peristiwa ini menandai awal baru dalam hubungan antara PwC dan klien utamanya di kawasan tersebut.

Perselisihan dengan PIF Memicu Pengurangan Tenaga Kerja

Pada Februari 2025, PwC mulai melakukan pemangkasan posisi kerja setelah adanya ketegangan dengan PIF. Sumber tidak disebutkan namanya menyampaikan bahwa perseteruan tersebut memperburuk perlambatan permintaan layanan konsultasi di kawasan tersebut.

"Langkah ini merupakan respons terhadap pembekuan kontrak baru dari PIF yang mulai berlaku sejak Februari," ujar sumber tersebut. PIF, yang merupakan salah satu klien terbesar PwC, melarang pemberian kontrak konsultasi baru kepada PwC selama satu tahun. Meskipun demikian, layanan audit tetap berjalan seperti biasa.

Restrukturisasi Kepemimpinan Wilayah

Pada Mei 2025, PwC melakukan perombakan besar-besaran di jajaran pimpinan wilayah Timur Tengah. Beberapa anggota senior, termasuk Mohamed ElBorno dan Emma Campbell, mengundurkan diri untuk meredam ketegangan dengan otoritas Saudi. Hal ini terjadi setelah upaya PwC merekrut eksekutif penting dari proyek mega-kota Neom milik PIF ditolak keras oleh pihak Saudi.

"Ini merupakan upaya PwC untuk memperbaiki hubungan yang tegang dengan klien utamanya," kata sumber yang dekat dengan perusahaan. Restrukturisasi tersebut juga muncul karena tekanan untuk melokalkan tenaga kerja dan menyesuaikan praktik bisnis dengan kebijakan lokal di Saudi Arabia.

Situasi Pasar dan Prospek Bisnis di Timur Tengah

Selama tahun 2024, PwC mencatat pertumbuhan penjualan di wilayah Timur Tengah sebesar 26 persen, jauh melampaui angka pertumbuhan di Inggris. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya wilayah ini bagi perusahaan. Namun, pada tahun 2025, pertumbuhan pendapatan hanya mencapai 0,4 persen akibat pembekuan kontrak baru dengan PIF dan perlambatan umum dalam pasar jasa konsultasi di kawasan tersebut.

"Pasar konsultasi besar mulai menahan diri dari kontrak besar, termasuk di wilayah Timur Tengah," jelas analis industri. Pemangkasan mitra dan staf besar-besaran ini menjadi salah satu konsekuensi langsung dari perubahan tersebut.

Dampak di AS dan Regional

Selain di Timur Tengah, PwC juga melakukan pemangkasan di Amerika Serikat. Hal ini terkait dengan dampak dari kebijakan tarif Presiden Trump. Di sisi lain, Indonesia juga mengurangi impor migas dari kawasan Timur Tengah dan Asia sebagai bagian dari strategi pengurangan ketergantungan terhadap pasokan luar negeri.