Peningkatan Anggaran Perbaikan Jalan di Kabupaten Kuningan
Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp58,2 miliar untuk keperluan perbaikan jalan. Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan yang dihasilkan dari efisiensi penggunaan anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2024, alokasi dana untuk perbaikan jalan hanya mencapai Rp5,3 miliar. Artinya, pada tahun 2025, anggaran meningkat lebih dari sepuluh kali lipat.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, menjelaskan bahwa fokus utama penggunaan anggaran adalah untuk memperbaiki jalan kabupaten, jalan poros desa, serta jalan lingkungan yang selama ini sering menjadi keluhan masyarakat. Pemerintah daerah menargetkan perbaikan yang lebih menyeluruh dan mencakup area yang lebih luas dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara rinci, jalan kabupaten akan mendapatkan intervensi di 126 titik dengan total panjang 86 kilometer. Sementara itu, jalan poros desa akan diperbaiki di 22 titik, meski panjang detailnya belum dirinci secara lengkap. Untuk jalan lingkungan, pemerintah menugaskan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Kuningan untuk mengerjakan sebanyak 250 paket proyek.
Data pemerintah daerah menunjukkan bahwa total panjang jalan kabupaten di Kuningan mencapai sekitar 771,5 kilometer. Hingga akhir 2024, kondisi jalan dalam kategori baik telah mencapai 73%. Target pemerintah adalah meningkatkan persentase ini menjadi 79,5% pada akhir 2025. Jika target tercapai, maka lebih dari tiga perempat jalan kabupaten di Kuningan akan berada dalam kondisi mantap.
Peningkatan kualitas jalan dinilai penting untuk mendukung aktivitas ekonomi, distribusi logistik, dan mobilitas masyarakat antarwilayah. Dengan akses yang lebih baik, perekonomian daerah dapat berkembang lebih pesat, terutama di sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata.
Dalam pelaksanaan program perbaikan jalan, kontraktor diminta untuk menjaga kualitas pekerjaan agar hasil pembangunan tidak cepat rusak. Pemerintah menekankan prinsip bahwa kualitas harus sejalan dengan kuantitas. Tanpa pengawasan ketat, perbaikan jalan berpotensi sia-sia karena umur jalan terlalu singkat.
Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif bagi desa yang proaktif merawat aset infrastruktur. Desa-desa yang terbukti aktif dalam merawat infrastruktur akan diprioritaskan dalam alokasi anggaran perbaikan pada periode berikutnya. Mekanisme ini diharapkan mendorong kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga hasil pembangunan.
Menurut Bupati Dian, perbaikan jalan kabupaten juga diyakini membuka peluang investasi baru di sektor-sektor strategis. Dengan konektivitas yang lebih baik, Kuningan dapat memperluas pasar hasil bumi sekaligus menarik kunjungan wisatawan ke destinasi alam yang selama ini masih terkendala akses.
Secara keseluruhan, program perbaikan jalan di Kuningan tahun 2025 bukan sekadar proyek konstruksi, tetapi juga strategi pembangunan ekonomi berbasis infrastruktur. Dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk peningkatan kualitas hidup dan aksesibilitas ke berbagai wilayah.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!