
Pertumbuhan Ekonomi Batam yang Menggembirakan
Batam masih menjadi pusat utama pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, perekonomian kota ini tumbuh sebesar 6,66% secara tahunan pada triwulan II/2025. Angka ini memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri yang mencapai 7,14%.
Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi Batam adalah peningkatan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,22%. Angka ini berkontribusi sebesar 3,81 poin persentase terhadap total pertumbuhan ekonomi kota tersebut.
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Fary Djemy Francis, menyatakan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan kepercayaan yang kuat dari para investor. Ia menekankan bahwa hal ini berkaitan dengan percepatan pembangunan kapasitas produksi di sektor manufaktur bernilai tambah, logistik, serta ekonomi digital.
Visi BP Batam untuk Masa Depan
BP Batam telah meluncurkan Rencana Strategis 2025–2029. Rencana ini sejalan dengan visi pemerintah pusat yang menargetkan pertumbuhan nasional sebesar 8% pada 2029. Namun, Batam memiliki target yang lebih tinggi, yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 10% pada tahun yang sama.
Untuk mencapai target tersebut, BP Batam menetapkan target realisasi investasi tahunan yang akan ditingkatkan dari Rp46,3 triliun pada 2025 menjadi Rp78,5 triliun pada 2029. Fary menjelaskan bahwa target ini merupakan komitmen BP Batam untuk membuka potensi penuh Batam, didukung oleh infrastruktur kelas dunia, regulasi yang efisien, serta akses langsung ke pasar global.
Tiga Fokus Utama Investasi
Dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi, BP Batam menetapkan tiga fokus utama investasi. Pertama, pengembangan hub logistik dan perdagangan global. Kedua, industri berbasis teknologi dan bernilai tambah tinggi. Ketiga, kawasan ekonomi baru dan industri jasa modern.
Fary menegaskan bahwa tujuan dari fokus-fokus ini adalah memperkuat posisi Batam sebagai simpul utama lalu lintas barang dan jasa. Hal ini dilakukan melalui modernisasi pelabuhan dan bandara, serta pengembangan jasa keuangan dan perdagangan internasional.
Selain itu, pengembangan kawasan ekonomi baru bertujuan untuk membangun pusat industri. Di samping itu, juga akan dibangun sektor pariwisata kesehatan terpadu dan waterfront city berstandar internasional.
Persepsi Pelaku Usaha
Pelaku usaha di Batam juga melihat tren positif ini sebagai kesempatan untuk mengeluarkan kebijakan yang pro terhadap dunia usaha. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Batam membuktikan iklim investasi yang solid. Hal ini didukung oleh kebijakan yang tepat dan infrastruktur yang terus membaik.
Ia berharap tren positif ini terus berlanjut sehingga Batam dapat menjadi katalisator dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!