Info Kripto, Jelang Pengumuman The Fed Pasar Kripto Kembali Melonjak

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kenaikan Harga Bitcoin dan Aset Kripto Lainnya

Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami peningkatan signifikan, melewati level psikologis 114.000 dolar AS atau sekitar Rp1,87 miliar (kurs Rp16.461 per dolar AS). Penembusan ini terjadi setelah data Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat (AS) pada Agustus turun tajam di bawah ekspektasi. Data tersebut memberikan sinyal positif bagi pasar kripto, karena menunjukkan adanya penurunan inflasi yang bisa memicu kebijakan moneter yang lebih longgar.

Menurut analis Tokocrypto Fyqieh Fachrur, harga Bitcoin sempat menyentuh level 113.953 dolar AS sebelum akhirnya melampaui angka baru untuk pertama kalinya sejak akhir Agustus. PPI utama turun menjadi 2,6 persen secara tahunan (yoy), dibandingkan perkiraan 3,3 persen, sedangkan PPI inti juga melandai menjadi 2,8 persen. Penurunan ini memperkuat proyeksi pelemahan inflasi hingga kuartal IV 2025 dan meningkatkan keyakinan pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam pertemuan bulan September.

Secara historis, Bitcoin sering mengalami gejolak jangka pendek setiap kali The Fed melakukan pemangkasan suku bunga, tetapi kemudian melanjutkan reli kuat dalam jangka panjang. Indikator MVRV (Market Value to Realized Value) dan rasio whale juga mengonfirmasi pola ini, dengan aksi jual awal investor besar biasanya memicu volatilitas, lalu diikuti fase akumulasi pasar.

“Penurunan data inflasi produsen Amerika menjadi katalis kuat yang membuat investor kembali percaya diri terhadap prospek bullish Bitcoin. Namun, kita tetap harus mewaspadai volatilitas jangka pendek menjelang keputusan Fed minggu depan,” ujar Fyqieh.

Tidak hanya Bitcoin, BNB juga mencetak rekor baru dengan menembus 904 dolar AS atau sekitar Rp14,8 juta. Reli BNB didorong oleh kesepakatan strategis antara Binance dan manajer aset global Franklin Templeton, serta akumulasi signifikan oleh institusi besar. “BNB kini telah naik lebih dari 28 persen sejak awal tahun, dan analis memproyeksikan harga dapat menembus 1.400 dolar AS jika tren positif berlanjut. Indikator teknikal masih mendukung momentum bullish, meski ada potensi koreksi jangka pendek. Resistensi psikologis di sekitar 900-920 dolar AS sangat krusial. Jika gagal ditembus dengan volume cukup, bisa terjadi pullback,” kata Fyqieh.

Euforia juga meluas ke memecoin. Dogecoin (DOGE) naik tajam hingga menembus 0,25 dolar AS, tertinggi sejak Mei, dipicu ekspektasi peluncuran ETF DOGE pertama. Shiba Inu (SHIB) menembus pola teknikal bullish dengan target resistensi di 0,00001590 dolar AS, sementara Pepe Coin (PEPE) breakout dari pola falling wedge dengan potensi reli menuju 0,00001335 dolar AS. Trump Coin (TRUMP) pun menunjukkan sinyal positif setelah pola double-bottom terbentuk, membuka peluang kenaikan hingga 11,95 dolar AS atau sekitar 37 persen dari level saat ini.

Menurut Fyqieh, momentum memecoin sangat dipengaruhi sentimen makroekonomi. “Ketika Bitcoin stabil di atas 113.000 dolar AS dan pasar menantikan pelonggaran kebijakan moneter, memecoin seperti DOGE dan SHIB mendapat dorongan dari spekulasi serta hype komunitas. Faktor eksternal seperti ETF dan tren politik juga menambah katalis unik bagi segmen ini,” ujarnya.

Ke depan, pasar menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS pada 11 September yang akan menjadi penentu langkah The Fed berikutnya. Hasil keputusan tersebut diperkirakan menjadi faktor utama arah pergerakan Bitcoin maupun aset kripto lainnya dalam beberapa pekan mendatang.