
Penjelasan BCA Mengenai Rencana Buyback Saham
Di tengah situasi harga saham yang sedang mengalami penurunan, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akhirnya memberikan pernyataan resmi. Dalam sesi paparan publik atau Public Expose 2025 yang diadakan pada Kamis, 11 September, jajaran direksi menjawab berbagai pertanyaan penting dari para investor.
Salah satu topik yang paling diminati adalah kemungkinan adanya aksi korporasi pembelian kembali saham (buyback). Namun, jawaban yang diberikan mungkin tidak sepenuhnya memuaskan sebagian investor.
Tidak Ada Rencana Buyback dalam Waktu Dekat
Saat salah satu peserta, Jonathan Toni Tjenggoro, menanyakan rencana buyback mengingat harga saham BBCA sudah turun hampir 19% secara year-to-date, manajemen menjawab dengan tegas. Mereka menyatakan bahwa saat ini belum ada rencana untuk melakukan buyback saham. Alasannya adalah karena BCA baru saja melakukan buyback saham pada bulan Maret hingga Mei 2025.
Manajemen juga menambahkan bahwa mereka akan terus memantau kondisi pasar sebelum memutuskan aksi korporasi selanjutnya. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan tersebut tidak dilakukan secara mendadak, melainkan didasarkan pada analisis yang matang dan kondisi pasar yang stabil.
Fundamental Perusahaan Tetap Kuat
Meskipun belum ada rencana buyback, manajemen BCA menegaskan bahwa fundamental perusahaan tetap dalam kondisi yang sangat solid. Hingga Juni 2025, BCA mencatatkan beberapa pencapaian positif:
- Total kredit tumbuh 12,9% YoY menjadi Rp959 triliun.
- Laba bersih tumbuh 8% YoY menjadi Rp29 triliun.
- Kualitas kredit terjaga dengan rasio NPL di level 2,2% dan rasio LAR yang membaik ke 5,7%.
Wakil Presiden Direktur BCA, John Kosasih, menyampaikan bahwa BCA optimistis dalam menyalurkan kredit di berbagai segmen dan sektor ekonomi, sambil tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian. Ini menunjukkan komitmen BCA untuk tetap menjaga stabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Inovasi di Sektor Digital
Selain itu, manajemen BCA juga menegaskan komitmennya untuk terus berinvestasi dalam bidang teknologi. Aplikasi mobile banking andalan mereka, myBCA, terus diperkaya dengan fitur-fitur baru. Salah satu inovasi terbaru adalah integrasi portofolio saham dan obligasi dari BCA Sekuritas langsung di dalam aplikasi myBCA.
Inovasi ini menunjukkan bahwa BCA tidak hanya fokus pada aspek keuangan, tetapi juga pada pengembangan layanan digital yang semakin memudahkan nasabah dalam mengakses berbagai produk keuangan.
Kepercayaan Diri Terhadap Bisnis Jangka Panjang
Jawaban manajemen dalam Public Expose ini memberikan kejelasan bagi para investor. Meskipun belum ada 'obat penawar' jangka pendek berupa buyback, BCA menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kekuatan fundamental bisnisnya untuk jangka panjang.
Dengan berbagai strategi yang telah dijalankan, serta komitmen terhadap inovasi dan pengelolaan risiko, BCA tampaknya siap menghadapi tantangan di masa depan. Meskipun situasi pasar masih dinamis, kebijakan yang diambil oleh manajemen BCA menunjukkan arah yang jelas dan strategi yang matang untuk menjaga kestabilan perusahaan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!