Isu Seragam Plt Kepsek SDN Cibereng II, Uang Sudah Dikembalikan Sesuai Arahan Disdik Indramayu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penjelasan Resmi dari PLT Kepala Sekolah Mengenai Polemik Biaya Seragam

Polemik terkait biaya seragam di SDN Cibereng II, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu akhirnya mendapat penjelasan resmi dari Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Sekolah, Zenal Abidin, S.Pd.I. Dalam wawancara dengan media, ia menjelaskan bahwa sekolah tidak pernah mewajibkan orang tua murid untuk membeli seragam batik dan baju muslim. Bahkan, uang yang diperoleh dari dua item tersebut sudah dikembalikan melalui komite sekolah kepada para orang tua.

Zenal Abidin mengungkapkan bahwa dirinya baru menjabat sebagai PLT Kepala Sekolah sekitar satu minggu lalu. Karena itu, ia mengaku belum sepenuhnya memahami detail persoalan ketika dipanggil oleh Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu. Ia menyatakan bahwa awalnya merasa kaget karena dipanggil, tetapi setelah mendapat penjelasan, ia memahami bahwa masalah ini disebabkan oleh kesalahpahaman.

Menurutnya, surat rincian biaya yang beredar bukanlah surat edaran resmi dari sekolah, melainkan dibuat atas permintaan salah satu wali murid. Ceritanya, orang tua siswa tersebut sedang dalam proses perceraian dan membutuhkan bukti pembayaran untuk disampaikan kepada mantan suaminya. Oleh karena itu, surat tersebut hanya dibuat untuk keperluan pribadi, bukan untuk semua orang tua murid.

Zenal menegaskan bahwa pihak sekolah tidak pernah bermaksud memaksa orang tua murid membeli seragam. Menurutnya, seragam olahraga sudah menjadi kebutuhan, tetapi seragam batik dan baju muslim belum pernah dibagikan. Ia juga menekankan bahwa tidak ada paksaan dalam hal ini. Jika ada orang tua yang mampu, silakan, namun jika tidak, maka tidak wajib. Karena memang kedua jenis seragam tersebut belum dibuat.

Setelah menerima arahan dari Dinas Pendidikan, Zenal memastikan bahwa uang pembayaran seragam batik dan baju muslim sudah dikembalikan kepada orang tua murid. Proses pengembalian dilakukan melalui komite sekolah dengan disaksikan langsung oleh wali murid pada Kamis, 25 September 2025. Ia menjelaskan bahwa Dinas telah memberikan instruksi agar uang tersebut dikembalikan. Oleh karena itu, sekolah hanya bertindak sebagai fasilitator dalam proses pengembalian tersebut.

Selain itu, Zenal juga menegaskan bahwa sekolah akan membuat laporan resmi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu terkait hasil pertemuan tersebut. Laporan tersebut akan mencakup kronologi kejadian, proses pengembalian dana, serta langkah pencegahan agar masalah serupa tidak terulang kembali. Ia berharap semuanya jelas dan tidak ada lagi kesalahpahaman.

Zenal menilai bahwa kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi pihak sekolah maupun dunia pendidikan di Kecamatan Terisi. Menurutnya, komunikasi yang baik antara guru, komite, orang tua, dan pihak sekolah sangat penting agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Ia berharap ke depan semua pihak lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi agar tidak menimbulkan polemik di masyarakat.

Selain itu, ia menekankan pentingnya peran komite sekolah sebagai jembatan komunikasi antara sekolah dan wali murid. Dengan begitu, setiap kebijakan yang berkaitan dengan kebutuhan siswa dapat dibicarakan bersama secara transparan. Zenal berharap semua keputusan bisa dibahas melalui komite agar tidak ada yang merasa terbebani. Dengan demikian, sekolah bisa fokus pada peningkatan mutu pendidikan.

Ia juga menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi lebih intensif dengan guru dan staf sekolah untuk memastikan tidak ada lagi praktik yang menimbulkan salah tafsir. Zenal berkomitmen untuk mengajak semua guru agar satu suara, sehingga tidak ada lagi mis komunikasi yang bisa mencoreng nama baik sekolah.

Lebih jauh, Zenal Abidin menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi. Ia berharap masyarakat dapat memahami bahwa persoalan ini hanyalah kesalahpahaman administratif, bukan bentuk pungutan liar. Ia berharap dengan pengembalian uang ini, semua masalah bisa selesai. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk lebih baik lagi.

Dengan adanya penjelasan dari PLT Kepala Sekolah SDN Cibereng II, diharapkan polemik seragam ini tidak lagi menjadi isu yang berkepanjangan. Fokus utama sekolah adalah memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi siswa tanpa menambah beban bagi orang tua.