JCR Pertahankan BBB+ Indonesia, Ini Tanggapan Gubernur BI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penilaian JCR Terhadap Kestabilan Ekonomi Indonesia

Pada 22 September 2025, lembaga pemeringkat kredit Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) kembali mempertahankan peringkat kredit pemerintah Republik Indonesia pada tingkat BBB+ dengan outlook stabil. Peringkat ini menunjukkan bahwa Indonesia tetap berada dalam kategori investment grade. Hal ini menjadi bukti bahwa perekonomian Indonesia mampu bertahan di tengah tantangan global yang terus berkembang.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan bahwa penilaian JCR mencerminkan keyakinan kuat dari pemangku kepentingan internasional terhadap stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia. Ia menegaskan bahwa Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan kebijakan fiskal dan sektor riil pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sambil tetap menjaga stabilitas secara keseluruhan.

Faktor-Faktor yang Mendukung Kestabilan Ekonomi Indonesia

JCR menilai bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap solid. Hal ini didukung oleh konsumsi domestik yang kuat, kebijakan fiskal yang hati-hati, serta rasio utang publik yang terkendali. Meski demikian, pemerintah masih perlu memperluas basis penerimaan negara agar lebih stabil.

Selain itu, cadangan devisa Indonesia tetap tinggi, yaitu sebesar 150,7 miliar dolar AS atau setara dengan 6,3 bulan impor per akhir Agustus 2025. Tren positif investasi langsung juga memberikan dukungan terhadap daya tahan ekonomi nasional.

Indikator Ekonomi yang Tetap Kuat

Dari sisi perekonomian, JCR menilai bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di kisaran 5 persen. Proyeksi jangka menengah menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan tetap stabil di kisaran tersebut. Namun, pada tahun 2025, ada potensi perlambatan di bawah 5 persen akibat melemahnya permintaan eksternal akibat tarif timbal balik yang diterapkan oleh Amerika Serikat.

Kinerja ekonomi didukung oleh konsumsi swasta, belanja pemerintah pasca pemilu, investasi infrastruktur, serta ekspor yang meningkat menjelang penerapan tarif. Dari sisi fiskal, defisit fiskal terjaga di kisaran 2,3–2,5 persen PDB, sedangkan rasio utang pemerintah tetap di bawah 40 persen.

Perkiraan Defisit Transaksi Berjalan

Di sisi eksternal, JCR memproyeksikan bahwa defisit transaksi berjalan Indonesia akan meningkat secara bertahap pada 2025. Hal ini disebabkan oleh melemahnya permintaan eksternal akibat penerapan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat. Meskipun begitu, ketahanan eksternal Indonesia tetap terjaga karena tren positif investasi langsung dan cadangan devisa yang tetap tinggi.

Sejarah Penilaian JCR

Sebelumnya, JCR juga mempertahankan peringkat kredit pemerintah Indonesia pada tingkat BBB+ dengan outlook stabil. Penilaian ini dilakukan pada 25 Maret 2024. Outlook stabil menunjukkan bahwa tidak ada risiko signifikan terhadap peringkat kredit dalam jangka pendek.

Perkembangan Ekonomi Global

Perkembangan ekonomi global juga menjadi faktor penting dalam penilaian JCR. Outlook WEF menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi global cenderung melemah akibat pergeseran lingkungan dan kondisi pasar global yang tidak stabil. Di tengah situasi ini, Indonesia tetap menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk bertahan.

Upaya Pemerintah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, beberapa daerah seperti Purbaya menerapkan strategi Sumitronomics guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, OECD meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen pada tahun 2025 dan 2026. Proyeksi ini menunjukkan optimisme terhadap kemampuan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global.