
KPK Menegur Saksi Kasus Korupsi Pengadaan Iklan di BJB
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegur Lisa Mariana (LM), seorang saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB). Teguran ini dilakukan setelah Lisa mengunggah pernyataan terbuka di media sosial, yang menunjukkan kekecewaannya terhadap proses penyidikan yang dinilainya tidak adil.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Lisa meminta penyidik KPK untuk bersikap lebih adil. Ia meminta agar pihak-pihak lain yang disebutnya juga menerima aliran dana dari kasus tersebut turut diperiksa.
“Kepada bapak-bapak penyidik KPK yang terhormat, mohon diusut tuntas juga. Tolong disurati yang kemarin sudah di-list beberapa nama perempuan yang menerima aliran dana juga. Jadi saya mohon bersifat adil. Segera diusut tuntas pak, disurati, dipanggil juga pak. Jangan hanya saya saja,” ujarnya.
Pernyataan Lisa mendapat respons tegas dari KPK. Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur, menegaskan bahwa informasi penting harus disampaikan secara resmi selama pemeriksaan, bukan melalui media sosial. Ia menekankan bahwa semua pihak yang terlibat dalam kasus ini akan diperiksa sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
“LM (Lisa Mariana) ya. Sebetulnya begini, kami sedang mendalami aliran dana dari RK (Ridwan Kamil). Seharusnya, LM menyampaikan hal itu saat diperiksa di sini,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 25 September 2025.
Asep menjelaskan bahwa Lisa telah diberikan kesempatan untuk memberikan keterangan pada pemeriksaan yang dijadwalkan pada Jumat, 22 Agustus 2025. Ia menekankan bahwa pada kesempatan itu, Lisa seharusnya membeberkan segala yang diketahuinya kepada penyidik.
“Yang bersangkutan sudah dikasih kesempatan dijelaskan. Sampaikan seharusnya,” tambah Asep.
KPK Terus Dalami Aliran Dana
Kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di BJB masih dalam tahap penyidikan. KPK menyatakan fokus pada penelusuran aliran dana non-budgeter yang diduga mengalir ke sejumlah pihak. Selain itu, lembaga antirasuah juga memastikan masih membutuhkan keterangan tambahan dari Lisa Mariana dan akan segera menjadwalkan kembali pemeriksaannya.
Pemeriksaan pertama terpaksa disudahi lebih cepat karena kondisi kesehatan Lisa yang tidak prima. KPK menegaskan bahwa proses pemeriksaan akan dilanjutkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Tidak Ada Niat Cari Sensasi
KPK menegaskan bahwa pemeriksaan terhadap Lisa Mariana tidak dilakukan untuk mencari sensasi. Tujuan utamanya adalah untuk mendalami dugaan aliran dana yang masuk ke kantong Lisa dari mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK).
Selain diduga diterima oleh Lisa, KPK juga menduga bahwa uang yang mengalir ke Ridwan Kamil digunakan untuk membeli mobil Mercedes Benz milik Ilham Akbar Habibie. Pembayaran untuk mobil tersebut belum lunas hingga saat ini.
Kasus ini terus menjadi perhatian publik, mengingat implikasinya terhadap sistem pemerintahan dan pengelolaan anggaran daerah. KPK berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara transparan dan profesional, serta memastikan semua pihak yang terlibat mendapatkan perlakuan yang adil sesuai hukum yang berlaku.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!