KPK Selidiki Dugaan Ridwan Kamil Terima Dana Korupsi Iklan Bank BUMD

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

KPK Selidiki Dugaan Ridwan Kamil Terima Dana Korupsi Iklan Bank BUMD

KPK Selidiki Aliran Dana Korupsi yang Diduga Diterima Ridwan Kamil

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait dugaan penerimaan uang korupsi oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh pejabat KPK, aliran dana tersebut diduga berasal dari pengadaan iklan di Bank BUMD. Penyelidikan ini dilakukan untuk memastikan kebenaran dan menemukan pelaku yang terlibat.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan bahwa pihaknya sedang mendalami aliran dana yang diterima oleh Ridwan Kamil. Menurutnya, salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memeriksa sejumlah orang yang diduga terkait dalam kasus ini. Salah satunya adalah selebgram Lisa Mariana.

“Kita sedang mencari informasi tambahan agar bisa mengumpulkan bukti-bukti yang kuat,” jelas Asep. Ia menambahkan bahwa pemeriksaan terhadap Lisa Mariana dilakukan untuk membantu proses penyelidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, KPK juga mengungkap bahwa Ridwan Kamil diduga menerima uang korupsi yang digunakan untuk membeli mobil Mercedes Benz dari putra Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, yaitu Ilham Habibie. Uang tersebut diduga berasal dari pengadaan iklan di Bank BJB.

Asep menjelaskan bahwa Komisaris dan Direksi Bank BJB menyisihkan sebagian dana yang diduga berasal dari korupsi. Dana tersebut kemudian digunakan untuk berbagai kegiatan non-bujet. Beberapa kegiatan ini disebut diminta oleh oknum pejabat di Provinsi Jawa Barat.

KPK juga telah melakukan penyitaan terhadap beberapa aset milik Ridwan Kamil. Termasuk motor Royal Enfield dan mobil Mercedes Benz. Selain itu, rumah Ridwan Kamil sempat digeledah oleh pihak KPK beberapa waktu lalu.

Ridwan Kamil sendiri mengaku kooperatif dalam proses penyelidikan yang dilakukan oleh KPK. Hingga kini, lima orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Mereka antara lain:

  • Yuddy Renaldi selaku Direktur Utama BJB
  • Widi Hartoto selaku Pimpinan Divisi Corporate Secretary BJB
  • Ikin Asikin Dulmanan selaku pemilik agensi Antedja Muliatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri
  • Suhendrik selaku pemilik agensi BSC dan Wahana Semesta Bandung Ekspress
  • R Sophan Jaya Kusuma selaku pemilik agensi Cipta Karya Mandiri Bersama dan Cipta Karya Sukses Bersama

Kasus ini berkaitan dengan dugaan korupsi penempatan iklan BJB di media pada periode 2021 hingga 2023. Diduga ada kongkalikong antara pihak BJB dengan agensi iklan untuk mengakali pengadaan iklan tersebut. Dari anggaran sekitar Rp 300 miliar, hanya sekitar Rp 100 miliar yang benar-benar digunakan untuk iklan. Sementara sisanya, sekitar Rp 222 miliar, diduga digunakan untuk kebutuhan non-bujet.

KPK kini tengah mendalami sosok yang menggagas dana non-bujet tersebut serta peruntukannya. Aliran dana ini juga sedang ditelusuri lebih lanjut. Dalam penyidikan kasus ini, KPK juga melakukan penggeledahan terhadap rumah mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil serta kantor pusat BJB.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Tipikor. Kelima tersangka sudah dicegah ke luar negeri tetapi belum ditahan. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari kelima tersangka mengenai perkara yang menjerat mereka.