
Menteri UMKM Ajak Pengusaha Lebih Disiplin dalam Mengelola Keuangan
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman mengajak para pengusaha UMKM untuk lebih disiplin dalam mengelola keuangan, khususnya terkait modal usaha. Menurutnya, kedisiplinan yang tinggi sangat penting agar UMKM bisa memaksimalkan akses pembiayaan yang tersedia dari berbagai program pemerintah.
Dalam acara pembukaan program Lokomotif Akses Permodalan (LokaModal) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Maman menyampaikan bahwa pemerintah memiliki dua program utama dalam pembiayaan UMKM. Pertama adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang didukung subsidi pemerintah, serta program pembiayaan di luar KUR.
"Kami ada dua program pembiayaan. Program KUR dengan subsidi pemerintah dan program pembiayaan di luar KUR," ujarnya saat membuka acara tersebut.
Maman menegaskan bahwa beberapa UMKM menggunakan dana bantuan pemerintah selain untuk pengembangan usaha. Hal ini dapat menyebabkan usaha tersebut gagal naik kelas dan memperburuk penilaian kreditnya dalam SLIK OJK. Akibatnya, UMKM dengan nilai kredit buruk akan semakin sulit mengajukan pinjaman.
"Sebagus apapun akses permodalan ke usaha tapi tidak akan bermanfaat tanpa disiplin dalam mengelola keuangan," kata Maman.
Selain itu, Maman juga menyampaikan bahwa UMKM bisa mendapatkan akses pembiayaan melalui Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) yang didukung oleh Kementerian ATR/BPN. SHAT bisa digunakan sebagai jaminan bagi pinjaman UMKM.
Kerja Sama dengan Berbagai Pihak untuk Mempermudah Akses Pembiayaan
Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai institusi seperti Baznas, PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Bank BJB untuk memberikan pembiayaan alternatif di luar KUR. Dengan kerja sama ini, UMKM bisa semakin mudah naik kelas.
"Pemerintah selalu siap membantu rakyatnya. Tapi jangan menyalahgunakan kemudahan akses yang diberikan oleh pemerintah agar UMKM bisa mendapatkan modal usaha," ujar Maman.
Peresmian program LokaModal di Kabupaten Garut dilakukan bersamaan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri UMKM Maman Abdurahman dengan Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan. Dalam kesempatan tersebut, Ossy menyatakan komitmen Kementerian ATR/BPN untuk mendukung UMKM melalui pemberian legalitas hak atas tanah berupa SHAT sebagai akses pembiayaan usaha.
"Kementerian ATR/BPN akan membantu akses pemberdayaan tanah dari sisi ekonomi melalui program reformasi agraria. Kami siap membantu dan mendukung agar UMKM di seluruh Indonesia semakin berkembang," tutur Ossy.
Penyerahan SHAT dan Dana untuk UMKM
Menteri Maman bersama Wakil Menteri Ossy kemudian menyerahkan SHAT kepada 10 UMKM serta secara simbolis menyerahkan pembiayaan dan modal produktif untuk 16 pengusaha mikro asal Kabupaten Garut.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik menjelaskan bahwa dana sebesar Rp1,2 triliun KUR telah tersalurkan ke 30.000 UMKM di Kabupaten Garut. Namun, masih banyak UMKM yang belum mendapat akses permodalan formal.
"Kementerian UMKM menggagas LokaModal untuk mempertemukan UMKM yang belum dijangkau KUR agar memperoleh sumber pembiayaan alternatif yang lebih mudah dan ringan," ujarnya.
Riza menambahkan bahwa sebanyak 550 pengusaha mikro dari Kabupaten Garut telah menerima SHAT yang bisa dipakai sebagai akses pembiayaan. Usaha mikro ini telah dikurasi berdasarkan kriteria seperti memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), aktif berproduksi selama minimal setahun, serta memiliki sertifikat aset usaha.
"Kami optimistis UMKM semakin kontributif terhadap perekonomian nasional dan sekaligus menciptakan lapangan kerja yang lebih berkualitas," kata Riza.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!