Muba Perluas Perkebunan Kelapa Jadi 1.000 Hektare Tahun 2026

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perluasan Perkebunan Kelapa di Musi Banyuasin

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memiliki rencana besar untuk mengembangkan sektor pertanian, khususnya perkebunan kelapa. Rencana ini akan dilakukan pada tahun 2026 mendatang dengan luasan yang diperkirakan mencapai 1.000 hektare. Saat ini, luasan perkebunan kelapa yang sudah ada di Muba mencapai 8.293 hektare.

Wakil Bupati Muba, Rohman, menyampaikan bahwa pengembangan lahan komoditas kelapa ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam memperkuat sektor ekonomi lokal. Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan arahan pemerintah pusat, yaitu mendorong hilirisasi pada komoditas perkebunan. Tujuannya adalah meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian yang ada di wilayah tersebut.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi kelapa di Bumi Serasan Sekate, julukan Muba, mencapai 6,34 juta ton pada tahun 2024. Angka ini hampir sama dengan produksi tahun sebelumnya, yaitu 6,35 juta ton. Dengan angka yang stabil ini, pihak pemerintah berkomitmen untuk terus memaksimalkan program hilirisasi, terutama untuk komoditas kelapa yang sering disebut sebagai "pohon kehidupan".

Hilirisasi tidak hanya terbatas pada kelapa, tetapi juga melibatkan produk lain seperti getah gambir. Getah gambir yang selama ini diolah menjadi produk eco fashion bernama Gambo Muba akan menjadi fokus utama dalam pengembangan lebih lanjut. Tanaman gambir hanya tumbuh di Kabupaten Muba, khususnya di Desa Toman, Kecamatan Babat Toman.

Limbah getah gambir memiliki potensi yang sangat menarik karena mampu menghasilkan berbagai warna alami seperti abu-abu, cokelat, emas, serta gradasi warna tanah yang indah. Warna-warna ini sangat cocok digunakan untuk mewarnai kain Gambo Muba, sehingga memberikan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat setempat.

Untuk mendukung pengembangan ini, pihak pemerintah akan memberikan dukungan penuh terhadap hilirisasi produk Gambir. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal, sekaligus menciptakan peluang usaha baru bagi warga Muba.

Dengan rencana perluasan perkebunan kelapa dan pengembangan produk hilirisasi, Muba berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi daerah sebagai penghasil komoditas pertanian berkualitas. Selain itu, inisiatif ini juga diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.