Harga Komoditas Naik-Turun, Indeks Energi Tumbuh Positif

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kinerja Indeks Sektor Energi yang Terus Menguat

Pada penutupan perdagangan Kamis (18/9/2025), indeks saham sektor energi (IDX Energy) mengalami penguatan sebesar 0,77% dengan mencapai level 3.246,14. Sejak awal tahun, kinerja indeks ini telah meningkat sebesar 18,92% year to date (ytd). Tren positif ini mulai terlihat sejak bulan Mei lalu.

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menjelaskan bahwa kinerja indeks sektor energi dalam beberapa bulan terakhir lebih banyak didorong oleh penguatan saham-saham konglomerasi dan saham lapis kedua yang memiliki aksi korporasi maupun strategi ekspansi ke sektor energi terbarukan. Selain itu, sinyal positif dari pemerintah terkait program hilirisasi serta arah kebijakan energi yang mendorong transisi ke sumber energi terbarukan juga menjadi faktor pendukung utama.

Beberapa emiten seperti DSSA, CUAN, RAJA, dan TOBA memiliki bobot besar dalam IDX Energy, sehingga penguatan saham mereka sangat memengaruhi performa indeks secara keseluruhan. Contohnya, harga saham DSSA meroket hingga 192,96% ytd sejak awal tahun. Sementara itu, CUAN naik sebesar 33,90% ytd, RAJA sebesar 2,80% ytd, dan TOBA sebesar 236,21% ytd.

Namun, pergerakan indeks sektor energi belum sepenuhnya mencerminkan capaian kinerja keuangan emiten-emiten konstituennya. Kenaikan harga saham beberapa emiten di sektor energi lebih merepresentasikan ekspektasi investor terhadap prospek jangka menengah-panjang, bukan karena realisasi kinerja keuangan yang sudah terjadi.

Khusus di sektor batubara, pelemahan kinerja keuangan emiten sektor ini sudah diekspektasikan para investor sejak awal tahun. Maka tak heran, beberapa saham emiten batubara sudah lebih dahulu terkoreksi. Alhasil, penurunan kinerja pendapatan ataupun laba bersih yang dialami emiten batubara pada semester I-2025 tidak lagi menjadi kejutan besar bagi pasar.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan menimpali bahwa penguatan indeks sektor energi turut dipengaruhi oleh ekspektasi para investor terhadap pemulihan harga komoditas energi seperti minyak mentah, gas, dan batubara pada semester II-2025. Contohnya, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bergerak cukup volatile dan telah terkoreksi 10,18% ytd ke level US$ 64,35 per barel. Namun, dalam sebulan terakhir, harga minyak mentah tersebut menguat 4,28%.

Harga batubara juga telah anjlok 17,84% ytd ke level US$ 102,90 per ton. Meski begitu, posisi harga batubara saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa bulan lalu, di mana harga komoditas ini pernah menyentuh level US$ 93 per ton pada pertengahan April silam.

Perbaikan harga komoditas ini membawa harapan bahwa kinerja keuangan emiten energi akan meningkat pada semester II-2025. Peluang ini cukup terbuka, mengingat secara historis permintaan komoditas energi terutama batubara biasanya meningkat jelang akhir tahun atau bertepatan dengan dimulainya musim dingin.

Namun, risiko tetap ada bagi emiten energi, terutama jika pertumbuhan ekonomi negara konsumen batubara utama seperti China mengalami kontraksi pada semester II-2025.

Ekky memperkirakan tren penguatan IDX Energy berpotensi berlanjut pada sisa tahun ini, dengan catatan harga batubara dan gas dunia mulai stabil atau bahkan rebound. Selain itu, sentimen lanjutan dari proyek transisi energi seperti pengembangan Liquefied Natural Gas (LNG), pembangkit energi hijau, dan hilirisasi mineral dan batubara juga bisa menjadi katalis positif tambahan bagi indeks sektor energi.

Rekomendasi Saham untuk Investor

Dari sekian saham energi, Ekky menyebut MEDC, CUAN, RAJA, dan TOBA layak dipertimbangkan oleh investor. Keempat emiten ini memiliki agenda transportasi dan aksi korporasi yang menarik, sekaligus mendapat manfaat langsung dari program transisi energi dan hilirisasi yang digaungkan pemerintah.

Saham MEDC berpotensi menguat ke level Rp 1.500–1.600 per saham. Saham CUAN berpeluang menuju level Rp 2.000 per saham. Saham RAJA punya potensi jangka panjang menuju level Rp 4.000 per saham. Adapun saham TOBA sedang menguji level Rp 1.700 per saham atau level di atasnya dalam jangka panjang.

Di lain pihak, Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham CUAN dan AKRA dengan target harga masing-masing di level Rp 1.905 per saham dan Rp 1.555 per saham.