
Program Samisade Dukung Pembangunan Infrastruktur di Desa Neglasari
Program Samisade (Satu Miliar Satu Desa) kembali menunjukkan dampak positifnya bagi masyarakat pedesaan di Kabupaten Bogor. Tahun 2025 ini, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, menjadi salah satu desa yang mendapatkan anggaran sebesar Rp1 miliar dari APBD Kabupaten Bogor untuk pembangunan infrastruktur desa. Anggaran ini diberikan sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup warga dan mempercepat pembangunan di tingkat desa.
Kepala Desa Neglasari, Yayan Mulyana, menjelaskan bahwa dana bantuan infrastruktur tahun ini dialokasikan untuk dua proyek utama, yaitu pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dan peningkatan jalan desa dengan pengerasan aspal hotmix. Proyek ini dilaksanakan di dua lokasi strategis yang berada di wilayah Kp Cisasah dan Kp Bojongsari.
“Bantuan keuangan infrastruktur 2025 direalisasikan melalui pembangunan TPT dan hotmix jalan desa di dua titik. Tahap pertama senilai Rp600 juta sudah selesai, sedangkan sisanya sebesar Rp400 juta masih menunggu verifikasi hasil monitoring evaluasi,” ujar Yayan, Kamis (18/9/2025).
Rincian Pembangunan Tahap Pertama
Anggaran tahap pertama sebesar Rp600 juta digunakan untuk beberapa proyek penting, antara lain:
- Hotmix poros jalan desa Kp Cisasah RT 001 RW 006 dengan volume panjang 164 meter, lebar 3 meter, ketebalan 0,03 meter.
- Pembangunan TPT di Kp Cisasah dengan volume panjang 50 meter dan tinggi 5 meter, anggaran sebesar Rp313,27 juta.
- Hotmix jalan desa Kp Bojongsari RT 004 RW 001 sepanjang 486 meter (lebar 2,7 m, tebal 0,03 m) serta 177 meter (lebar 1,3 m), anggaran sebesar Rp286,72 juta.
Pembangunan ini telah dilakukan secara bertahap dan sesuai rencana anggaran yang ditetapkan. Tim Monitoring Evaluasi (Monev) juga telah melakukan pemeriksaan terhadap kualitas dan kelengkapan infrastruktur yang dibangun.
Monev Jadi Syarat Pencairan Tahap Dua
Anggota tim Monev Kecamatan Dramaga, Hadi Mubarok, menjelaskan bahwa hasil pembangunan telah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pemeriksaan mencakup kualitas ketebalan hotmix hingga kelengkapan infrastruktur TPT.
“Monev ini sangat penting agar pembangunan sesuai perencanaan. Hasil monev menjadi syarat pencairan tahap kedua agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegas Hadi.
Setelah proses verifikasi selesai, tahap kedua dengan nilai Rp400 juta akan segera cair. Dengan pencairan dana ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat lebih besar dari proyek infrastruktur yang sedang berlangsung.
Akses Strategis untuk Pertanian dan Ekonomi Warga
Menurut Kades Yayan, pembangunan TPT dan jalan ini sangat vital karena menjadi jalur penghubung antar desa sekaligus akses utama menuju sentra pertanian. Jalan yang telah diperbaiki dengan hotmix diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga dan distribusi hasil pertanian.
“Kami mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga agar kualitas jalan tetap awet dan bermanfaat jangka panjang,” ujarnya.
Program Samisade Terbukti Bermanfaat
Yayan juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Bogor yang konsisten dalam mendorong program Samisade. Ia menilai bahwa program ini sangat dirasakan manfaatnya, baik dalam meningkatkan kualitas jalan maupun mempercepat aktivitas warga serta mendorong perekonomian masyarakat.
“Harapan kami adalah Samisade terus berlanjut demi pemerataan pembangunan desa,” pungkasnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!