Pelatihan Mekanik untuk Penyandang Disabilitas di Madiun
PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) kembali menggelar pelatihan mekanik bagi penyandang disabilitas di Kabupaten Madiun dan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan individu dengan disabilitas melalui penguasaan keterampilan teknis otomotif, terutama dalam bidang perbaikan sepeda motor.
Pelatihan berlangsung di Laboratorium Teknik Sepeda Motor (TSM) Honda SMK Negeri 1 Geger, Kabupaten Madiun. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah anggota komunitas Disabilitas Motorcycle Indonesia (DMI), yang sedang membangun usaha bengkel mandiri. Acara dilaksanakan selama dua hari, mulai dari Kamis (25/9/2025) hingga Jumat (26/9/2025).
Corporate Secretary Head MPM Honda Jatim, Vinensia Kenanga, menjelaskan bahwa pelatihan ini diisi oleh para mekanik berprestasi dari AHASS Cun Motor. Diantaranya adalah Arif Prasetyo, yang pernah meraih Juara 2 Nasional Kategori Teknisi AHASS, serta Firky Juni Nuryahya, Juara Regional AHM-TSC Jatim & NTT 2025.
“Para instruktur ini memberikan pembelajaran langsung kepada peserta, sehingga mereka dapat belajar dari praktisi terbaik di bidangnya,” ujarnya.
Materi pelatihan mencakup dasar-dasar perbaikan sepeda motor serta pengenalan teknologi terkini Honda. Peserta juga diajarkan penggunaan alat ukur multimeter atau Avometer. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan memperkuat keterampilan dalam menghadapi tantangan industri otomotif.
MPM Honda Jatim, bersama AHASS Cun Motor, aktif mendukung inklusi sosial dan membuka peluang usaha yang setara bagi penyandang disabilitas. Tujuan utamanya adalah memberikan keterampilan mekanik yang bisa menjadi bekal untuk berwirausaha di bidang otomotif.
“Program ini telah berjalan selama enam tahun dan terus berkembang. Kami juga memberikan bantuan perlengkapan bengkel kepada 25 bengkel difabel yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Timur,” tambah Vinensia.
Ia berharap pelatihan ini mampu memperkuat kemandirian penyandang disabilitas dan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih inklusif. Program ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu menciptakan kesempatan yang sama bagi semua lapisan masyarakat.
Salah satu peserta pelatihan, Rudi Hartono asal Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. Ia mengatakan bahwa pelatihan sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan bengkelnya.
“Saya sudah dua kali menerima bantuan perlengkapan bengkel dari MPM Honda Jatim, dan itu sangat bermanfaat untuk mendukung usaha saya agar semakin maju,” kata Rudi.
Dengan adanya pelatihan seperti ini, diharapkan semakin banyak penyandang disabilitas yang memiliki kesempatan untuk berkembang secara ekonomi dan sosial. Melalui penguasaan keterampilan teknis, mereka bisa menjadi bagian penting dari industri otomotif dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!