Perhatikan Rekomendasi Saham IMAS Pasca Akuisisi Nissan Motor

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pengambilalihan Saham Nissan Motor Indonesia oleh Indomobil Sukses Internasional

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melalui anak usahanya, PT National Assemblers, telah melakukan akuisisi terhadap 99,9% kepemilikan saham PT Nissan Motor Indonesia. Langkah ini dianggap sebagai langkah strategis yang akan memperkuat posisi IMAS di sektor otomotif, khususnya dalam jangka panjang.

Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional, Jusak Kertowidjojo, menjelaskan bahwa pengambilalihan ini dilakukan untuk mendukung lini produksi merek-merek yang berada di bawah naungan perusahaan. "Kita perlu fasilitas produksi tersebut untuk produksi brands Indomobil," ujarnya.

Meski belum dapat merinci kontribusi pendapatan dari unit usaha baru ini, Jusak menyatakan optimisme terhadap dampak positif yang akan diberikan oleh akuisisi ini pada kinerja IMAS ke depan. Aksi korporasi ini telah terikat dalam Akta Jual Beli Saham pada 29 Agustus 2025, dengan PT National Assemblers sebagai pemegang saham utama dengan kepemilikan 99,9%.

Analisis dari Ahli Pasar

Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, menilai akuisisi pabrik Nissan Indonesia oleh Indomobil memiliki potensi menjadi daya tarik baru bagi saham IMAS. Dengan kendali penuh atas pabrik tersebut, ia memprediksi IMAS akan memiliki ruang untuk menekan biaya, memperluas kapasitas produksi, serta merancang strategi jangka panjang yang lebih terkonsolidasi, baik melalui model baru maupun dorongan ke arah kendaraan listrik.

Dari sisi fundamental, Miftahul mengatakan bahwa langkah ini belum langsung meningkatkan pendapatan secara signifikan karena proses integrasi biasanya membutuhkan waktu. Namun, ia melihat ini sebagai pondasi penting untuk memperkuat posisi IMAS di industri otomotif nasional.

Prospek Saham IMAS

Miftahul memperkirakan bahwa saat ini merupakan fase transisi bagi saham IMAS. Ia berpendapat bahwa harga saham bisa bergerak naik jika pasar melihat progres dari aksi ini, seperti peluncuran model baru atau peningkatan efisiensi biaya di masa mendatang. Oleh karena itu, ia merekomendasikan untuk mempertahankan saham IMAS dengan target harga Rp 1.220 per saham.

Sementara itu, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menyampaikan bahwa pergerakan saham IMAS masih dalam tren naik meskipun melandai. Penguatannya mampu berada di atas indikator MA20. Dari sisi volume, meskipun masih cenderung kecil, dominasi pembelian tetap terlihat. MACD melandai di area positif, sedangkan Stochastic berpeluang menguat ke area overbought.

Herditya merekomendasikan untuk membeli saham IMAS jika berhasil melewati level resistance Rp 1.190. Ia juga memberikan target harga antara Rp 1.230 hingga Rp 1.285 per saham.

Pergerakan Harga Saham

Pada perdagangan Kamis (25/9/2025), harga saham IMAS ditutup menguat 1,32% ke level Rp 1.115 per saham. Dalam sebulan terakhir, harga saham ini menguat sebesar 2,67%. Hal ini menunjukkan adanya minat dan harapan dari para investor terhadap prospek IMAS di masa depan.