
Penyangkalan Menteri Keuangan terhadap Kenaikan Bunga Deposito Valas
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyangkal adanya instruksi yang diberikannya kepada bank untuk menaikkan bunga deposito valuta asing (valas) menjadi 4%. Ia mengungkapkan bahwa banyak pihak salah menganggap dirinya sebagai pengarah utama kebijakan tersebut.
“Saya tidak pernah menyuruh Danantara, Kementerian Keuangan, atau bank untuk menaikkan bunga deposito seperti itu,” ujarnya saat berbicara di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (26/9).
Purbaya menjelaskan bahwa ia hanya pernah membahas kemungkinan insentif bagi pemilik valas. Tujuannya adalah untuk memindahkan dana dari luar negeri ke dalam sistem keuangan Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut belum final dan masih dalam proses evaluasi.
“Masih ada risiko yang harus dipertimbangkan sebelum kebijakan ini ditetapkan,” katanya.
Menurutnya, perbankan tetap akan beroperasi sesuai dengan mekanisme pasar. Ia menilai bahwa praktik bisnis bank tetap akan sesuai dengan kondisi pasar dan tidak ada intervensi langsung dari Kementerian Keuangan.
Kenaikan Bunga Deposito Valas oleh Bank BUMN
Empat bank BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah mengumumkan rencana kenaikan bunga deposito valas menjadi 4%. Kebijakan ini akan berlaku efektif mulai 5 November 2025.
Bunga deposito valas yang diberikan oleh bank-bank tersebut lebih tinggi dibandingkan bunga penjaminan LPS untuk simpanan valas yang baru saja diturunkan 25 bps menjadi 2%.
Kenaikan bunga ini diumumkan melalui situs resmi masing-masing bank pada hari Rabu (24/9). Bunga sebesar 4% berlaku untuk tenor 1 bulan hingga 12 bulan, dan mencakup semua tiering atau tingkatan simpanan berdasarkan jumlah dana yang disimpan.
Sebelumnya, bunga deposito valas yang diberikan oleh bank-bank tersebut lebih rendah. Misalnya, Bank Mandiri dan BNI memberikan bunga antara 0,75% hingga 1,75%, sementara BRI memberikan bunga antara 1,75% hingga 2%. Sedangkan BTN menawarkan bunga antara 0,2% hingga 2,25%.
Alasan Kenaikan Bunga dan Strategi Bank
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga deposito valas merupakan respons terhadap dinamika pasar global. Selain itu, ini juga menjadi strategi untuk memperluas basis dana valuta asing.
“Peningkatan suku bunga deposito valas ini menjadi salah satu upaya BRI dalam memberikan nilai tambah bagi nasabah, sekaligus memperkuat likuiditas perseroan dalam denominasi mata uang asing,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Hery optimistis produk simpanan valas akan semakin diminati baik oleh nasabah individu maupun institusi. Hal ini karena tingkat bunga yang kompetitif. Selain itu, BRI terus meningkatkan kemudahan layanan melalui kanal digital seperti BRImo dan QLola, sehingga pembukaan maupun pengelolaan deposito dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!