Rupiah Diperkirakan Terus Melemah, Ini Faktor Pemicunya Kamis (25/9)

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Rupiah Menghadapi Tekanan Karena Penguatan Dolar AS

Nilai tukar rupiah masih dalam kondisi melemah di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi setelah pidato Ketua The Fed, Jerome Powell. Prediksi mengatakan bahwa situasi ini akan berlanjut pada perdagangan hari Kamis, 25 September 2025.

Dalam perdagangan Rabu, 24 September 2025, rupiah di pasar spot mengalami kenaikan tipis sebesar 0,02% menjadi Rp 16.685 per dolar AS. Namun, berdasarkan data dari Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah justru melemah sebesar 0,26% dengan nilai tukar mencapai Rp 16.680 per dolar AS.

Ibrahim Assuaibi, seorang pengamat mata uang dan komoditas, menjelaskan bahwa pergerakan rupiah saat ini sangat dipengaruhi oleh penguatan dolar AS. Hal ini didorong oleh pernyataan Jerome Powell yang menekankan tantangan dalam menjaga keseimbangan antara inflasi dan risiko ketenagakerjaan.

Menurut Ibrahim, Powell menyampaikan bahwa tidak ada "jalur bebas risiko" bagi The Fed dalam menghadapi inflasi yang terus berlangsung. Pernyataan tersebut memicu ketidakpastian di pasar keuangan.

Selain itu, ia juga menyoroti bahwa pasar memperkirakan adanya dua penurunan suku bunga lagi pada tahun ini. Meskipun demikian, Powell tidak memberikan sinyal yang jelas tentang waktu penurunan suku bunga berikutnya. Hal ini membuat pasar cenderung ragu terhadap arah kebijakan moneter The Fed di masa depan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rupiah

Pada perdagangan hari Kamis, 25 September 2025, rupiah kemungkinan akan terpengaruh oleh pelonggaran kebijakan moneter yang memberi ruang lebih untuk aktivitas ekonomi. Pelonggaran ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Di sisi lain, investasi publik yang kuat terus mendukung pembangunan infrastruktur. Selain itu, konsumsi domestik yang stabil tetap menjadi motor utama pendorong pertumbuhan ekonomi.

Ibrahim memprediksi bahwa rupiah akan ditutup melemah pada perdagangan hari Kamis, 25 September 2025, dengan rentang nilai tukar berkisar antara Rp 16.680 hingga Rp 16.730 per dolar AS.

Tantangan dan Prospek Ekonomi

Perkembangan nilai tukar rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti dolar AS, tetapi juga oleh kondisi ekonomi dalam negeri. Kebijakan moneter yang stabil serta pertumbuhan ekonomi yang baik menjadi kunci untuk menjaga stabilitas rupiah.

Pemerintah dan bank sentral perlu terus memantau dinamika pasar serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kepercayaan investor dan masyarakat. Dengan demikian, rupiah dapat tetap stabil meskipun menghadapi tekanan dari luar.

Kemajuan ekonomi yang berkelanjutan akan menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing rupiah di pasar global. Dengan dukungan dari sektor-sektor strategis seperti infrastruktur dan konsumsi domestik, rupiah memiliki peluang untuk bangkit dari tekanan saat ini.