
Rupiah Mengalami Pelemahan di Awal Perdagangan Jumat
Pada awal perdagangan Jumat, (26/9/2025), nilai tukar atau kurs rupiah mengalami pelemahan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Bloomberg, rupiah tercatat melemah ke level Rp16.784,5 per dolar AS. Dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya, rupiah turun sebesar 35,50 poin atau 0,21 persen.
Mayoritas Mata Uang di Asia Mengalami Pelemahan
Rupiah tidak sendirian dalam menghadapi tekanan pelemahan. Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga menunjukkan penurunan terhadap dolar AS. Beberapa contohnya adalah:
- Bath Thailand melemah sebesar 0,09 persen
- Ringgit Malaysia melemah sebesar 0,28 persen
- Yuan China melemah sebesar 0,01 persen
- Peso Filipina melemah sebesar 0,28 persen
- Won Korea melemah sebesar 0,14 persen
- Dolar Taiwan melemah sebesar 0,34 persen
Prediksi Rupiah Akan Terus Melemah
Analis dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa rupiah akan terus mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Hal ini didorong oleh penguatan dolar AS yang dipengaruhi oleh revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) AS dan data klaim pengangguran yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Selain itu, klaim pengangguran minggu ini berada di bawah perkiraan, menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja AS.
Dengan situasi tersebut, rupiah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran antara Rp16.700 hingga Rp16.800 per dolar AS dalam waktu dekat. "Dengan perkembangan global saat ini, rupiah diperkirakan akan berada di kisaran Rp16.700-Rp16.800 per dolar AS," ujar Lukman.
Ketegangan Geopolitik di Eropa Menjadi Perhatian Pasar
Selain faktor ekonomi, ketegangan geopolitik di Eropa juga menjadi fokus kekhawatiran pasar. Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa ketegangan kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan nada yang lebih agresif terhadap Rusia dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (23/9).
Trump memperingatkan negara-negara Eropa untuk menghentikan pembelian minyak Rusia dan mengindikasikan bahwa Washington sedang mempertimbangkan penerapan sanksi baru yang dapat menargetkan aliran energi dari Moskow. Meskipun belum ada langkah konkret, retorika keras tersebut telah meningkatkan kekhawatiran pasar global terhadap risiko gangguan ekspor energi Rusia maupun potensi tindakan balasan yang dapat memperparah ketidakstabilan pasokan energi dunia.
Rupiah Ditutup di Level Rp16.749
Pada akhir perdagangan, rupiah ditutup di level Rp16.749 per dolar AS. Penutupan ini mencerminkan tekanan terhadap rupiah yang terus berlanjut. Selain itu, Bank Indonesia mencatat transaksi mata uang lokal antara RI dan Jepang mencapai Rp83 triliun, menunjukkan aktivitas perdagangan yang signifikan.
Prediksi Empat Mata Uang Kripto yang Bisa Jadi The Next Bitcoin
Di tengah dinamika pasar keuangan, beberapa mata uang kripto juga menjadi perhatian. Ada empat mata uang kripto yang diprediksi memiliki potensi untuk menjadi "The Next Bitcoin". Meskipun prediksi ini bersifat spekulatif, para ahli percaya bahwa kemungkinan besar salah satu dari mereka akan menjadi yang terdepan dalam pasar kripto.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!