Wall Street Melemah Pasca Rilis Data Ekonomi AS

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Bursa Saham AS Tertekan di Akhir Pekan, Investor Khawatir Terkait Kebijakan Suku Bunga

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street mengalami penurunan pada perdagangan hari Kamis (25/9). Penurunan ini terjadi karena sebagian besar sektor dalam indeks S&P 500 mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh data ekonomi yang menunjukkan ketidakpastian pasar mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami koreksi sebesar 173,96 poin atau 0,38 persen menjadi 45.947,32. Sementara itu, indeks S&P 500 turun 33,25 poin atau 0,50 persen ke level 6.604,72. Di sisi lain, Nasdaq Composite melemah sebesar 113,16 poin atau 0,50 persen menjadi 22.384,70.

Beberapa data ekonomi terbaru memberikan gambaran yang kompleks. Klaim awal tunjangan pengangguran AS turun sebesar 14.000 menjadi 218.000 pada pekan yang berakhir 20 September. Selain itu, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II tumbuh lebih cepat dari perkiraan, didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi bisnis yang kuat.

Presiden Bank Sentral Chicago, Austan Goolsbee, menyampaikan pernyataan bahwa dirinya tidak nyaman jika suku bunga diturunkan terlalu cepat karena inflasi masih menjadi risiko. Pernyataan ini muncul setelah The Fed melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan terbaru, dengan indikasi kemungkinan pemangkasan lanjutan.

Ekspektasi investor terhadap pemangkasan tambahan 25 basis poin pada pertemuan Oktober kini turun menjadi 83,4 persen dari 92 persen sehari sebelumnya, menurut CME FedWatch Tool. Hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian di kalangan investor mengenai arah kebijakan moneter.

Secara umum, sebagian besar sektor dalam S&P 500 mengalami penurunan. Hanya dua sektor yang berhasil naik, yaitu energi yang meningkat 0,9 persen dan teknologi yang sedikit menguat 0,03 persen. Lonjakan saham Intel sebesar 8,9 persen menjadi salah satu faktor pendukung sektor teknologi.

Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan signifikan. Saham CarMax anjlok 20,1 persen setelah melaporkan penurunan laba kuartal II. Sementara itu, saham Accenture turun 2,7 persen meskipun pendapatannya melampaui ekspektasi.

Di Bursa New York (NYSE), jumlah saham yang turun melampaui yang naik dengan rasio 3,11 banding 1. Sebanyak 110 saham mencatatkan level tertinggi baru, sementara 109 saham mencapai level terendah baru.

Di Nasdaq, sebanyak 1.166 saham naik dan 3.502 saham turun dengan rasio 3 banding 1. Volume transaksi bursa AS mencapai 19,58 miliar saham, lebih tinggi dibanding rata-rata 20 hari terakhir sebesar 17,99 miliar saham. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas perdagangan yang cukup tinggi meskipun pasar secara keseluruhan mengalami tekanan.