Rupiah Kembali Melemah terhadap Dollar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan pada perdagangan pasar spot, Jumat (26/9/2025). Berdasarkan data yang dihimpun, pukul 09.12 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.789 per dollar AS. Ini menunjukkan penurunan sebesar 40 poin atau 0,24 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di angka Rp 16.749 per dollar AS.
Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa rupiah akan terus melemah terhadap dollar AS dalam waktu dekat. Ia menjelaskan bahwa dollar AS kembali menguat setelah adanya revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat. Selain itu, sentimen positif juga datang dari data pekerjaan AS, khususnya klaim pengangguran yang lebih kuat dari perkiraan.
"Range pergerakan rupiah hari ini diperkirakan berada di kisaran antara 16.700 hingga 16.800," kata Lukman.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Kamis (25/9/2025) berada di level Rp 16.752 per dollar AS. Angka ini menunjukkan pelemahan dibandingkan Rabu (24/9/2025) yang berada di posisi Rp 16.680 per dollar AS.
Di tingkat bank-bank besar di Indonesia, harga jual dollar AS bervariasi. Misalnya, di Bank Rakyat Indonesia (BRI), kurs jual ditetapkan pada Rp 16.829 per dollar AS. Kurs jual ini menunjukkan harga yang ditawarkan oleh bank kepada nasabah untuk membeli dollar AS.
Berikut adalah rincian kurs rupiah hari ini di lima bank besar:
- Bank BRI: Jual 16.829, Beli 16.698
- Bank Mandiri: Jual 16.780, Beli 16.750
- Bank BNI: Jual 16.803, Beli 16.768
- Bank BCA: Jual 16.795, Beli 16.775
- CIMB Niaga: Jual 16.763, Beli 16.752
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS bisa menjadi indikasi ketidakpastian ekonomi yang sedang dihadapi, baik secara global maupun lokal.
Selain itu, pergerakan nilai tukar ini juga dapat memengaruhi kebijakan moneter dan fiskal pemerintah serta aktivitas bisnis di sektor swasta. Masyarakat yang sering melakukan transaksi valuta asing perlu memantau perubahan kurs secara berkala agar tidak terkena risiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat dan pelaku bisnis untuk tetap waspada dan memiliki strategi dalam menghadapi perubahan nilai tukar. Dengan informasi yang cukup dan keputusan yang tepat, dampak negatif dari pelemahan rupiah dapat diminimalkan.
.jpg)
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!