Trump Keluarkan Perintah Eksekutif, Investor AS Bisa Ambil Alih Saham TikTok

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kesepakatan Operasional TikTok di AS Diumumkan oleh Presiden Trump

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menjadi langkah penting dalam memastikan kelangsungan operasional TikTok di negara tersebut. Perintah ini membuka jalan bagi kesepakatan yang akan mengalihkan mayoritas kepemilikan aplikasi video pendek tersebut ke investor asal Amerika. Dengan demikian, perusahaan induk TikTok, ByteDance, serta afiliasinya hanya akan memegang kurang dari 20% saham, sementara investor lokal akan menguasai sekitar 80% saham.

Trump menjelaskan bahwa kesepakatan ini dirancang untuk memastikan bahwa TikTok dioperasikan sepenuhnya oleh pihak Amerika. Ia menyatakan bahwa kesepakatan ini juga mendapat persetujuan dari Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Meskipun nama-nama lengkap investor belum diungkapkan secara resmi, beberapa tokoh besar telah disebut terlibat, termasuk pendiri Oracle, Larry Ellison, pengusaha teknologi Michael Dell, dan pemilik media Rupert Murdoch.

Investor Amerika Akan Mengendalikan Algoritma TikTok

Wakil Presiden AS, JD Vance, menambahkan bahwa detail struktur kepemilikan akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang. Salah satu aspek penting dari kesepakatan ini adalah bahwa investor Amerika akan memiliki kendali atas algoritma TikTok. Algoritma ini merupakan salah satu keunggulan utama dari aplikasi tersebut, karena mampu memberikan personalisasi konten yang masif, sehingga membuat halaman "For You" menjadi fenomena global yang mempercepat viralitas konten.

Sebelumnya, pada tahun 2020, Trump sempat menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan melarang TikTok. Namun, perintah tersebut akhirnya digagalkan oleh pengadilan. Namun, sejak 2024, Trump kembali aktif menggunakan TikTok sebagai alat komunikasi untuk menjangkau pemilih muda.

Kestabilan TikTok di AS Setelah Pergantian Pemimpin

Masa depan TikTok di AS sempat tidak pasti setelah Presiden Joe Biden menandatangani RUU bipartisan yang mewajibkan ByteDance melepas kepemilikan atau menghadapi larangan. Undang-undang ini kemudian ditegakkan oleh Mahkamah Agung dan dijadwalkan berlaku pada 19 Januari. Namun, setelah Trump kembali menjabat, ia beberapa kali menunda pelaksanaan larangan melalui perintah eksekutif.

Perintah terbaru pada Kamis memperpanjang tenggat waktu hingga 23 Januari, memberikan ruang bagi proses divestasi. Terbaru, Trump memperpanjang tenggat operasional TikTok hingga 16 Desember 2025. Saat ini, TikTok belum memberikan respons resmi terhadap perintah eksekutif tersebut, sementara kesepakatan final diperkirakan akan memerlukan waktu lebih lama untuk diselesaikan.