AHY Sebut Melolo di Sumba Timur sebagai Model Ekonomi Baru Transmigrasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Menteri Koordinator Infrastruktur Berharap Kawasan Transmigrasi Jadi Pusat Ekonomi Baru

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai bahwa kawasan transmigrasi memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi pusat ekonomi baru melalui pengembangan industri. Ia memberikan contoh kawasan Melolo di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, yang berhasil mengembangkan perkebunan tebu dan industri gula modern meskipun kondisi alamnya cukup sulit.

Menurut AHY, keberhasilan kawasan tersebut membuktikan bahwa teknologi dan inovasi dapat memanfaatkan keterbatasan geografis sebagai peluang ekonomi. Wilayah yang dulu dianggap kering dan berbatu kini mampu menjadi pusat produksi pangan sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

“Ini contoh bahwa kawasan transmigrasi bisa menghadirkan industri maju sekaligus membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya. AHY menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga dunia usaha. Oleh karena itu, kebijakan pro-job harus didukung dengan kebijakan pro-poor.

Sinergi antara Kementerian Transmigrasi dan Perindustrian

AHY menambahkan bahwa sinergi antara Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian sangat penting dalam mempercepat lahirnya pusat ekonomi baru. Transmigrasi memiliki lahan dan tenaga kerja, sedangkan industri menyediakan modal, teknologi, serta kepastian pasar.

Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat 154 kawasan transmigrasi yang dapat dikembangkan melalui skema Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT). Dukungan dari industri diharapkan dapat menjadikan kawasan tersebut sebagai motor pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.

Menyongsong Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto hanya bisa tercapai dengan memperkuat sektor industri. Oleh karena itu, kolaborasi lintas kementerian dinilai penting agar industri Indonesia lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi persaingan global.

“Kalau berbicara tentang Indonesia masa depan, tidak bisa dilepaskan dari seberapa kuat industrinya. Industri adalah backbone untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi tinggi,” tegas AHY.

Transmigrasi Sebagai Instrumen Pemerataan Pembangunan

AHY menekankan bahwa transmigrasi harus menjadi instrumen pemerataan pembangunan. Konsep prosperity for all atau kesejahteraan untuk semua, menurutnya, hanya dapat diwujudkan bila industri masuk ke wilayah tertinggal, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi ketimpangan antarwilayah.

Selain itu, AHY menyoroti perlunya pola baru hubungan antara kampus, industri, dan kawasan transmigrasi. Program Transmigrasi Patriot yang melibatkan ribuan peneliti, dosen, dan mahasiswa disebut mampu menciptakan model link and match tiga arah, sehingga kawasan transmigrasi berkembang sebagai pusat riset, inovasi, dan kewirausahaan.

Potensi Besar Kawasan Transmigrasi

Dengan adanya pendekatan yang lebih holistik dan kolaboratif, kawasan transmigrasi dapat menjadi bagian penting dalam perekonomian nasional. Dari sisi ekonomi, kawasan ini mampu menghasilkan produk-produk lokal yang bernilai tambah. Dari sisi sosial, kawasan ini dapat memberikan kesempatan kerja yang layak bagi masyarakat setempat.

AHY menilai bahwa keberhasilan kawasan transmigrasi tidak hanya terletak pada pengembangan fisik, tetapi juga pada kemampuan untuk menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, dan akademisi, kawasan transmigrasi dapat menjadi contoh nyata dari pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Langkah Menuju Keberlanjutan

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan. Pemerintah perlu memberikan kebijakan yang mendukung pengembangan kawasan transmigrasi, sementara dunia usaha harus siap berinvestasi dan berkolaborasi. Di sisi lain, lembaga pendidikan dan penelitian harus aktif dalam memberikan kontribusi berupa inovasi dan solusi yang relevan.

Dengan kombinasi antara kebijakan, investasi, dan inovasi, kawasan transmigrasi dapat menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi yang merata dan berkelanjutan. Ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat, daerah, dan seluruh bangsa.