
Mekanisme Pembagian Dividen di Bursa Efek Indonesia
Investor pasar modal sering mencari cara untuk mendapatkan pendapatan pasif yang stabil. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ada saham yang memberikan dividen setiap bulan di Indonesia. Meskipun pembagian dividen rutin terdengar menarik, mekanisme di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan pasar luar negeri.
Di Indonesia, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). BEI mencatat dua pola utama dalam distribusi dividen, yaitu dividen final dan dividen interim. Dividen final biasanya dibagikan setelah laporan keuangan tahunan disetujui, sedangkan dividen interim diberikan di tengah tahun buku, berdasarkan proyeksi laba perusahaan. Proses ini dipublikasikan melalui "Dividend Announcement" sebagai jadwal resmi distribusi dividen.
Selain itu, Kustodian Sentral Efek Indonesia juga menjelaskan mekanisme distribusi melalui catatan resmi, seperti "PT Kustodian Sentral Efek Indonesia - Dividen Tunai." Hal ini memastikan transparansi dan keteraturan dalam proses pemberian dividen kepada pemegang saham.
Frekuensi Pembagian Dividen di Indonesia
Tidak ada emiten di BEI yang membayarkan dividen setiap bulan. Namun, beberapa perusahaan rutin memberikan dividen sebanyak 2 hingga 4 kali dalam setahun. Berdasarkan data dari CNBC Indonesia, saham yang rutin membagikan dividen dua kali dalam setahun biasanya memiliki yield yang cukup menarik.
Daftar terkini menunjukkan tren tersebut. IndoPremier merilis laporan berjudul “10 Saham yang Sering Bagi Dividen 2025,” sementara IDNFinancials mencatat daftar 19 emiten yang membagikan dividen awal Juni 2025. Ajaib juga menyebutkan 22 daftar saham yang membagikan dividen pada Agustus 2025.
Beberapa sektor yang dikenal rutin membagikan dividen antara lain perbankan (BBCA, BBRI, BMRI), konsumer (UNVR, ICBP), dan energi (PGAS, ADRO). Meskipun demikian, frekuensi pembagian dividen tetap terbatas, hanya berkisar antara 1 hingga 4 kali per tahun.
Alasan Tidak Ada Dividen Bulanan di Indonesia
Ada beberapa alasan mengapa saham dengan dividen bulanan belum tersedia di Indonesia. Pertama, regulasi dan tata kelola korporasi menekankan laporan keuangan tahunan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang dividen. Kedua, mayoritas perusahaan lebih memilih mempertahankan laba untuk ekspansi bisnis daripada mendistribusikan secara rutin setiap bulan. Ketiga, kebutuhan arus kas operasional membuat pola dividen bulanan sulit dijalankan.
Data pasar menunjukkan bahwa investor cenderung menggunakan strategi capture dividen, yaitu membeli saham sebelum tanggal cum-dividend agar dapat memperoleh hak atas dividen. Meski ada saham dengan yield tinggi, distribusi dividen tetap berlangsung secara tahunan atau interim, bukan bulanan.
Alternatif Instrumen Dividen Bulanan
Bagi investor yang mencari pendapatan pasif bulanan, pasar global menawarkan alternatif. Situs seperti Dividend.com menyusun daftar "Top 4157 Monthly Dividend Stocks, ETFs, Funds in 2025," sementara SureDividend menambahkan "2025 Monthly Dividend Stocks List." Instrumen ini umumnya berupa Real Estate Investment Trust (REIT), Exchange-Traded Fund (ETF), atau saham utilitas yang sudah mapan di pasar AS dan Kanada.
Investor Indonesia yang ingin mengakses instrumen ini dapat memanfaatkan broker global atau platform investasi internasional. Meski tidak tersedia di pasar lokal, opsi ini bisa menjadi pilihan bagi yang ingin mendapatkan arus kas rutin.
Prediksi Tren Dividen di Indonesia 2025–2030
Dalam lima tahun mendatang, kemungkinan adanya dividen bulanan di Indonesia masih rendah. Namun, tren pembagian dividen interim bisa meningkat seiring pertumbuhan laba perusahaan. Emiten perbankan dan konsumer berpotensi memperluas jadwal dividen, mengingat permintaan investor ritel yang terus tumbuh.
Para ahli pasar modal memperkirakan praktik distribusi dividen di Indonesia akan semakin fleksibel, meskipun tetap belum mencapai level "bulanan" seperti di Amerika. Hal ini menegaskan pentingnya diversifikasi portofolio bagi investor yang ingin menikmati arus kas rutin.
Saham dividen bulanan di Indonesia belum tersedia. Pasar modal domestik hanya mengenal dividen tahunan dan interim. Bagi investor yang mencari pendapatan bulanan, pilihan terbaik adalah memanfaatkan instrumen global seperti REIT atau ETF dividen bulanan. Untuk pasar lokal, strategi realistis adalah memilih emiten yang rutin membagi dividen dan mengikuti kalender resmi BEI serta KSEI.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!