Apple Minta Uni Eropa Hentikan Aturan Digital yang Menghambat Inovasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penolakan Apple terhadap Aturan Antitrust Uni Eropa

Apple Inc. secara resmi mengajukan permintaan kepada badan pengawas antitrust Uni Eropa untuk mencabut aturan yang dirancang untuk melindungi konsumen digital di wilayah tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari penolakan terbaru perusahaan terhadap regulasi yang diberlakukan sejak tahun lalu. Apple menilai aturan tersebut berpotensi membahayakan privasi pengguna dan menghambat inovasi teknologi, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

Dalam pernyataannya, Apple menyatakan bahwa mereka mematuhi aturan tersebut, tetapi meminta regulator untuk mengevaluasi dampaknya terhadap warga dan perusahaan di seluruh wilayah. Perusahaan juga menyampaikan pernyataan resmi kepada Uni Eropa yang meminta pembatalan atau setidaknya pengurangan skala aturan tersebut agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar dan pengguna.

"Digital Markets Act (DMA) harus dicabut sambil menyiapkan instrumen legislatif yang lebih tepat guna," ujar Apple dalam dokumen tanggapannya. Dengan demikian, perusahaan berharap adanya solusi yang lebih seimbang antara perlindungan konsumen dan kebebasan perusahaan dalam mengembangkan produk.

Dampak Regulasi DMA terhadap Apple dan Konsumen

DMA adalah regulasi yang bertujuan untuk memastikan persaingan yang adil di sektor teknologi, dengan melarang perusahaan besar menyalahgunakan dominasi pasar mereka. Pada April 2025, Apple didenda sebesar 500 juta euro (Rp9,8 triliun) akibat pelanggaran aturan DMA terkait pembatasan informasi aplikasi yang merugikan pengembang dan konsumen.

Namun, Apple menanggapi denda tersebut dengan menekankan bahwa aturan ini mengkompromikan privasi dan keamanan pengguna serta menurunkan kualitas produk. "Kami telah menghabiskan ratusan ribu jam dan melakukan banyak penyesuaian untuk mematuhi undang-undang ini, tanpa ada permintaan dari pengguna kami," kata juru bicara Apple.

Perusahaan juga mengeluhkan bahwa pengawasan yang diterima bersifat tidak proporsional dan terlalu menargetkan mereka secara khusus. Hal ini menunjukkan ketegangan antara Apple dan regulator Uni Eropa, yang semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Ketegangan antara Apple dan Regulator Uni Eropa

Ketegangan antara Apple dan Uni Eropa meningkat pada Senin (22/9), ketika Apple mengkritik aparat di Brussel yang secara berulang mempersulit peluncuran fitur baru di pasar Eropa. Apple menyebut pendekatan "walled garden" yang mereka gunakan sebagai kunci keamanan dan kualitas, sementara Uni Eropa berargumen bahwa model ini menghambat persaingan yang sehat.

Donald Trump, sebagai Presiden AS baru-baru ini, memperingatkan akan mengenakan tarif tambahan kepada negara-negara yang dianggap merugikan perusahaan teknologi AS, termasuk Uni Eropa. Komisioner Uni Eropa Henna Virkkunen menegaskan bahwa aturan ini diberlakukan secara adil dan tidak menargetkan perusahaan dari negara tertentu.

"Kepatuhan terhadap DMA bukan pilihan, melainkan kewajiban," ujar Virkkunen. Hal ini menunjukkan bahwa Uni Eropa tetap berkomitmen pada penerapan regulasi yang adil dan transparan.

Berita Terkini Mengenai Apple

Beberapa berita terkini juga menyoroti isu-isu terkait Apple. Salah satunya adalah keputusan Inggris yang membatalkan tuntutan data pengguna Apple. Selain itu, Elon Musk dikabarkan mengancam akan menggugat Apple karena dugaan monopoli AI di App Store. Sementara itu, Gedung Putih mengumumkan investasi baru dari Apple di AS.

Keseluruhan situasi ini menunjukkan bahwa Apple masih menghadapi tantangan signifikan dalam menjaga keseimbangan antara inovasi, keamanan, dan kepatuhan terhadap regulasi yang semakin ketat.