
Kondisi Bayi Perempuan yang Dibuang di Purwodadi
Bayi perempuan yang ditemukan dalam kondisi luka dan dibuang oleh ibu kandungnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr R Soedjati, Purwodadi. Kejadian ini terjadi setelah warga menemukan bayi tersebut di dekat jembatan timur Balai Desa Gabus, Kecamatan Gabus, Grobogan pada Jumat malam 19 September 2025.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, bayi tersebut dirujuk ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Menurut Wakil Direktur RSUD Purwodadi, dr Titik Wahyuningsih, bayi perempuan ini mengalami luka di beberapa bagian tubuh seperti dada, paha, punggung, dan leher. Awalnya, kondisi tersebut dianggap cukup ringan, namun setelah menjalani perawatan, ditemukan bahwa ada kotoran yang harus dibersihkan melalui tindakan operasi.
Proses Operasi dan Koordinasi dengan Pihak Terkait
Sebelum melakukan operasi, pihak rumah sakit memerlukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait karena identitas orang tua bayi belum diketahui. Untuk itu, RSUD Purwodadi berkoordinasi dengan Polsek Gabus, BP3AKB Grobogan, dan Dinsos Grobogan.
Dalam proses tersebut, semua pihak menyetujui tindakan operasi sebagai langkah terbaik untuk kesehatan bayi. Akhirnya, operasi dilaksanakan pada Selasa 23 September 2025. Setelah operasi selesai, bayi tersebut kembali dirawat di Ruang Neoristi. Menurut dr Titik, kondisi bayi terlihat baik dan aktif. Bahkan berat badannya meningkat dari 2.300 gram menjadi 2.740 gram.
Tindakan Lanjutan dan Penangkapan Pelaku
RSUD dr R Soedjati Purwodadi akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian, BP3AKB, dan Dinsos Grobogan untuk menuntaskan kasus ini. Sementara itu, terduga pelaku yang merupakan ibu kandung dari bayi tersebut, berinisial S (33 tahun), telah diamankan oleh aparat kepolisian.
S ditangkap di sebuah warung makan di Desa Tahunan pada Selasa malam 23 September 2025. Awalnya, ia mencoba mengelak, tetapi setelah diperiksa lebih lanjut, akhirnya mengakui perbuatannya. Kasus ini menimbulkan kepedihan bagi masyarakat dan memicu diskusi tentang perlindungan anak serta tanggung jawab sosial.
Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat
Kasus ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap tindakan yang bisa merugikan anak-anak. Banyak pihak menilai bahwa pentingnya edukasi tentang hak-hak anak dan perlindungan terhadap mereka sangat diperlukan. Dengan adanya tindakan tegas dari pihak berwajib, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Selain itu, keberadaan sistem rujukan yang baik antar fasilitas kesehatan juga menjadi faktor penting dalam menangani kasus-kasus seperti ini. Dengan kerja sama yang baik antara rumah sakit, polisi, dan lembaga pemerintah, diharapkan bayi-bayi yang terlantar dapat segera mendapatkan perawatan yang layak dan aman.
Pengawasan terhadap kehidupan masyarakat juga diperlukan agar tidak ada lagi kasus pembuangan bayi yang terjadi. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi setiap individu, terutama anak-anak.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!