Bos Danantara: Oracle Siap Investasi di RI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perusahaan Teknologi Global Berencana Investasi di Indonesia

CEO Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa salah satu perusahaan teknologi global asal Amerika Serikat, Oracle Corporation, berencana untuk melakukan investasi di Indonesia. Dalam unggahan akun Instagram pribadinya, Rosan menyampaikan informasi tersebut pada Senin, 22 September 2025.

Oracle Corporation dikenal sebagai salah satu perusahaan yang menjadi pemimpin dalam basis data, layanan cloud, dan solusi Artificial Intelligence (AI). Dalam video yang diunggahnya, Rosan membagikan momen pertemuan antara dirinya dengan sejumlah pihak dari Oracle Corporation. Momen tersebut terjadi saat ia menjamu tamu-tamunya di Wisma Danantara, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan tersebut, Rosan menjelaskan bahwa diskusi utama membahas pemanfaatan AI untuk memperkuat kedaulatan data, meningkatkan efisiensi di sektor publik dan swasta, serta menciptakan lapangan kerja baru di bidang teknologi. Ia juga menyebutkan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mempercepat transformasi digital Indonesia menuju negara maju.

Oracle Corporation didirikan oleh Larry Ellison, Bob Miner, dan Ed Oates pada tahun 1977. Awalnya, perusahaan ini bernama Software Development Laboratories dan berlokasi di Santa Clara, California. Pada 1982, perusahaan mengubah namanya menjadi Oracle Corporation dan mulai menawarkan berbagai solusi teknologi informasi, termasuk layanan cloud dan aplikasi bisnis.

Sejauh ini, Oracle telah aktif beroperasi di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers tentang rencana transfer data pribadi ke AS dalam kerangka kerja sama dagang kedua negara. Menurut Airlangga, sudah ada 12 perusahaan Amerika Serikat yang mendirikan pusat data di Indonesia.

Menurut informasi yang disampaikan oleh Airlangga, sebagian dari pusat data ini sudah beroperasi, sementara lainnya masih dalam tahap penyewaan lahan ke pihak ketiga (colocation). Salah satunya adalah Oracle, yang saat ini sedang berbicara mengenai ekspansi di Batam. Saat ini, mereka menggunakan layanan colocation di DayOne (Nongsa Digital Park), tetapi akan mereplikasi fasilitas yang ada di Johor, Malaysia.

Target investasi yang ditetapkan oleh Oracle bisa mencapai 6 miliar dolar AS. Ini menunjukkan komitmen besar perusahaan teknologi global tersebut untuk berkembang di pasar Indonesia.

Pengembangan infrastruktur teknologi di Indonesia semakin menarik minat perusahaan-perusahaan besar. Dengan adanya investasi dari perusahaan seperti Oracle, Indonesia memiliki peluang besar untuk memperkuat posisinya sebagai pusat teknologi di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, peningkatan infrastruktur juga akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Selain Oracle, beberapa perusahaan teknologi lainnya juga menunjukkan minat untuk berinvestasi di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan ketersediaan sumber daya yang cukup, Indonesia siap menjadi tempat yang strategis bagi pengembangan teknologi dan inovasi. Kehadiran perusahaan-perusahaan besar seperti Oracle dapat menjadi momentum penting untuk mempercepat proses transformasi digital nasional.