
Dugaan Konspirasi di Balik Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Seorang mantan pejabat tinggi pemerintah, Dino Patti Djalal, menyampaikan dugaan bahwa penjarahan rumah mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada dini hari tanggal 31 Agustus 2025 bukanlah tindakan spontan. Ia menilai aksi tersebut terencana dan melibatkan pihak-pihak yang tidak dikenal.
Dino, yang pernah menjabat Wakil Menteri Luar Negeri pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengungkapkan kecurigaannya melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya. Menurutnya, ada indikasi kuat adanya tangan-tangan yang bekerja dari balik layar dalam insiden ini.
Alasan Dino Patti Djalal Mengira Ada Konspirasi
Pertama, Dino menyatakan bahwa ia sudah mengenal Sri Mulyani selama 25 tahun, tetapi hingga saat ini belum pernah tahu alamat rumah pribadi mantan menteri keuangan itu. Hal ini membuatnya heran karena banyak orang yang tidak mengenal Sri justru bisa tiba-tiba mengetahui alamat rumahnya. Ini menunjukkan bahwa informasi tersebut didapatkan dari sumber tertentu, sehingga memicu dugaan adanya konspirasi.
Kedua, Dino mengamati bahwa para penjarah bukan berasal dari wilayah sekitar. Mereka datang dari luar Jakarta atau berada di Jakarta namun jauh dari lokasi rumah Sri. Selain itu, massa hanya menyerang satu rumah saja, bukan rumah-rumah lain di sekitarnya. Dino juga menyebut adanya dua truk yang digunakan untuk membawa massa penjarah, menunjukkan adanya proses mobilisasi yang terencana.
Waktu Penjarahan yang Mencurigakan
Ketiga, penjarahan terjadi dalam dua gelombang, yaitu sekitar pukul 01.00 dan 03.00 WIB. Dino menilai waktu tersebut sangat spesifik dan menunjukkan adanya perencanaan. Ia menduga para penjarah telah diatur untuk bertemu di titik tertentu pada waktu yang tepat agar dapat menghindari bentrokan dengan penduduk setempat.
Menurut Dino, hal ini menunjukkan bahwa aksi penjarahan bukanlah sesuatu yang spontan, melainkan direncanakan secara matang oleh pihak-pihak tertentu. Ia menegaskan bahwa perlu dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui siapa yang merencanakan, apa motivasinya, serta siapa yang mengendalikan kegiatan tersebut.
Peristiwa Penjarahan yang Terjadi
Ratusan orang menyerbu rumah Sri Mulyani pada hari Minggu, 31 Agustus 2025, setelah demonstrasi besar terjadi di beberapa daerah. Berdasarkan kesaksian warga setempat, penjarahan berlangsung dalam dua gelombang. Gelombang pertama terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari, sedangkan gelombang kedua terjadi sekitar pukul 03.00.
Saksi mata, seperti Joko Sutrisno, staf pengamanan di rumah Sri, menyebutkan bahwa gerakan massa terlihat berpola. Mereka berkumpul sekitar pukul 12.30 dini hari di depan komplek Jalan Mandar. Seorang saksi lain, yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, menyatakan bahwa ada aba-aba sebelum massa masuk ke dalam komplek. Aba-aba tersebut adalah ledakan kembang api, yang langsung diikuti oleh serbuan massa.
Selain itu, ada pihak yang memberikan instruksi kepada massa untuk tidak membawa kendaraan bermotor ke dalam komplek. Hal ini menunjukkan adanya koordinasi yang terstruktur dalam aksi penjarahan tersebut.
Dino Patti Djalal berharap aparat kepolisian dan lembaga intelijen melakukan investigasi mendalam terhadap kejadian ini. Ia menekankan pentingnya mengungkap siapa yang merencanakan, apa tujuannya, serta siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!