Sawit Sumbermas Catat Produksi TBS 813.000 MT di Semester I 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Produksi dan Kinerja Keuangan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pada Semester I 2025

PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) inti dan plasma sebesar 813 ribu metrik ton (MT) selama semester pertama tahun 2025. Produksi ini mencerminkan capaian yang cukup signifikan dalam menjalani target tahunan perusahaan.

Corporate Secretary SSMS, Deni Agustinus, menyampaikan bahwa produksi crude palm oil (CPO) mix mencapai 264.433 MT pada periode enam bulan pertama tahun ini. Dibandingkan dengan target tahunan, angka tersebut setara dengan 50,4% dari target produksi TBS dan 44,7% dari target produksi CPO di tahun 2025.

Selain itu, SSMS juga menunjukkan kinerja keuangan yang positif pada semester I 2025. Perusahaan mengumumkan laba bersih sebesar Rp 691,44 miliar hingga Juni 2025. Angka ini meningkat sebesar 80,81% secara tahunan (Year on Year / YoY) dibandingkan dengan laba sebesar Rp 382,40 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan laba ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang signifikan di berbagai sektor bisnis. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan meningkat 39,8% YoY menjadi Rp 7,19 triliun hingga Juni 2025. Rincian pendapatan menunjukkan bahwa sektor minyak dan lemak nabati mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,66 triliun, sedangkan sektor perkebunan mencapai Rp 534,72 miliar.

Menurut Deni, pertumbuhan kinerja SSMS pada semester I 2025 dipengaruhi dua faktor utama. Pertama, kenaikan produksi inti sebesar 5,3% YoY yang memperkuat volume penjualan. Kedua, harga komoditas yang lebih tinggi, termasuk kenaikan harga olein sebesar 30% YoY dan stearin sebesar 25% YoY. Kenaikan harga ini memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan margin dan profitabilitas perusahaan.

Strategi untuk Mempertahankan Kinerja di Tahun 2025

Untuk menjaga dan meningkatkan kinerja hingga akhir tahun 2025, SSMS merancang tiga strategi utama. Pertama, fokus pada efisiensi biaya operasional, terutama biaya langsung, agar margin tetap optimal. Kedua, memanfaatkan keunggulan geografis perusahaan, di mana seluruh perkebunan dan pabrik berada dalam satu wilayah. Hal ini membantu mendukung logistik yang lebih efisien serta menekan biaya distribusi.

Strategi ketiga adalah leverage harga komoditas. Dengan tren harga CPO yang meningkat, SSMS berupaya memaksimalkan Average Selling Price (ASP) di level yang lebih kompetitif menjelang akhir tahun. Meskipun demikian, SSMS tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang target ASP hingga akhir tahun ini.

Deni menyatakan bahwa dengan kombinasi efisiensi biaya dan momentum harga CPO, manajemen SSMS menargetkan perolehan laba bersih yang lebih kuat sepanjang tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan mempertahankan posisi yang stabil di tengah dinamika pasar.