
Strategi Baru untuk Meningkatkan Partisipasi Pendidikan Tinggi di Lampung
Peningkatan kompetensi siswa dalam menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi fokus utama pemerintah provinsi Lampung. Tantangan ini semakin nyata, mengingat capaian angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi di daerah tersebut masih jauh dari rata-rata nasional. Dengan data terbaru yang menunjukkan bahwa hanya 22,29 persen lulusan SMA/SMK sederajat di Lampung berhasil masuk PTN, diperlukan strategi yang lebih efektif dan komprehensif.
Perubahan Fokus dalam Pembelajaran
Sebelumnya, kebijakan yang diambil lebih berfokus pada kolaborasi dengan bimbingan belajar (bimbel). Namun, kini perhatian dialihkan pada penyusunan kurikulum khusus yang lebih adaptif serta peningkatan kompetensi guru melalui program Training of Trainers (TOT) dan bimbingan teknis (Bimtek). Langkah ini bertujuan agar siswa memiliki kesiapan yang lebih matang dalam menghadapi seleksi PTN.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Thomas Amirico, menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan respons atas rendahnya APK pendidikan tinggi di daerah. “Kurikulum khusus ini disusun agar siswa memiliki kesiapan yang lebih matang dalam menghadapi seleksi PTN. Selain itu, TOT dan Bimtek guru juga kami jalankan supaya pembelajaran di sekolah lebih efektif, terarah, dan sesuai kebutuhan,” ujarnya saat mendampingi peninjauan revitalisasi SMAN Pulau Legundi, Pesawaran, Rabu (24/9/2025).
Penyesuaian Kurikulum Nasional
Meskipun disebut sebagai kurikulum khusus, Thomas menegaskan bahwa kebijakan ini tidak mengubah Kurikulum Nasional, melainkan penyesuaian agar materi lebih menekankan persiapan menghadapi Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT). Dengan begitu, siswa akan lebih siap memahami standar kompetensi yang diujikan, memiliki pola belajar yang tepat, dan lebih percaya diri ketika berkompetisi di tingkat nasional.
Data yang Menjadi Alasan Utama
Rendahnya capaian APK menjadi alasan utama dibalik kebijakan ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, Lampung hanya mencatat angka 22,29 persen, menempati urutan ke-35 dari 38 provinsi di Indonesia. Dari sekitar 110 ribu lulusan SMA/SMK sederajat, hanya 12 ribu siswa yang berhasil masuk PTN. Angka ini bahkan masih di bawah provinsi tetangga, Sumatera Selatan, yang sudah mencapai 26,41 persen, dan jauh tertinggal dari DI Yogyakarta yang melampaui 70 persen.
Kondisi dalam Seleksi Masuk Universitas Lampung
Kondisi ini semakin terlihat jelas dalam seleksi masuk Universitas Lampung (Unila). Pada SNBT 2025, jumlah pendaftar mencapai 40.475 siswa, namun yang diterima hanya 5.444 orang atau sekitar 13 persen dari total pendaftar. Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya pembekalan akademik sejak dini, karena peluang masuk PTN sangat terbatas.
Kerja Sama dengan Bimbel Terkemuka
Untuk memperkuat strategi ini, Disdikbud Lampung menggandeng sejumlah bimbel besar di daerah, seperti Ganesha Operator, Bimbel Abdi Negara, Bimbel Prosus Intel, Bimbel Platinum, Ruang Guru, LB Lia, English1 Lampung, Primagama, Bimbel Nings Covise, hingga Bimbel Nurul Fikri. Beberapa lembaga juga berinisiatif menggelar try out gratis, seminar motivasi, hingga kelas persiapan intensif bagi siswa yang akan mengikuti seleksi.
Persiapan untuk Jalur Non-Tes
Thomas menambahkan bahwa selain jalur tes, kurikulum ini juga diarahkan untuk mempersiapkan siswa menghadapi jalur non-tes, seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan jalur mandiri PTN. Dengan demikian, siswa tidak hanya fokus pada satu mekanisme seleksi, tetapi memiliki peluang lebih besar untuk diterima di perguruan tinggi.
Target Jangka Panjang
Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan dalam beberapa tahun ke depan, angka partisipasi kasar pendidikan tinggi bisa meningkat signifikan. Harapannya, tidak hanya lebih banyak siswa yang masuk PTN, tetapi juga kualitas lulusan SMA/SMK Lampung dapat bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Dengan pembekalan yang tepat, kami ingin memastikan anak-anak Lampung tidak hanya mampu masuk PTN, tetapi juga sukses menempuh pendidikan tinggi dan berkontribusi untuk bangsa,” pungkas Thomas.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!