
Harga Emas Turun Setelah Mencapai Rekor Tertinggi
Harga emas mengalami penurunan setelah mencatatkan rekor tertinggi, di tengah penguatan dolar AS dan ketidakpastian terkait kebijakan The Fed. Investor kini sedang menantikan rilis data ekonomi yang bisa memberikan petunjuk arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS).
Harga emas di pasar spot turun sebesar 0,8% menjadi US$3.734,58 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa yaitu US$3.790,82 pada Selasa (23/9/2025). Sementara itu, harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup melemah sebesar 1,2% di level US$3.768,1.
Penguatan indeks dolar AS sekitar 0,6% membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Hal ini juga memengaruhi imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang bergerak naik.
Menurut Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, pasar emas masih dalam proses menganalisis komentar dari pejabat The Fed serta ketegangan geopolitik dengan Rusia. “Pasar cenderung berhati-hati menjelang rilis sejumlah data ekonomi,” katanya.
Ketua The Fed Jerome Powell pada Selasa (23/9/2025) tidak memberikan petunjuk baru mengenai arah suku bunga. Ia menekankan pentingnya menyeimbangkan risiko inflasi yang persisten dengan pelemahan pasar tenaga kerja.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, pelaku pasar memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun ini. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada Oktober adalah 94%, sementara pada Desember sebesar 77%.
Fokus investor saat ini tertuju pada data klaim pengangguran mingguan AS yang dirilis pada hari Kamis dan indeks pengeluaran konsumsi personal (PCE) pada Jumat. Data PCE menjadi ukuran inflasi utama yang dipantau oleh The Fed.
Dari sisi geopolitik, militer Ukraina mengklaim telah menyerang dua stasiun pompa minyak di wilayah Volgograd, Rusia, pada malam sebelumnya. Kejadian ini meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Sebagai aset lindung nilai, emas biasanya lebih diminati di tengah ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik. Selain itu, emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil.
Di pasar logam lain, harga perak spot turun sebesar 0,4% menjadi US$43,84 per ounce. Platinum melemah 0,7% menjadi US$1.468,44, sedangkan paladium terkoreksi 0,7% ke posisi US$1.211,45. Pergerakan harga logam lain ini mencerminkan tren pasar yang sedang memantau perkembangan ekonomi global dan politik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!