Emiten Kumpulkan Dana, Ikuti Rekomendasi Analis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Aksi Korporasi Buyback yang Menarik Perhatian Investor

Beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia tengah menggelar aksi korporasi berupa pembelian kembali saham atau buyback. Langkah ini diharapkan dapat memberikan sinyal positif bagi pasar modal. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah emiten telah mengumumkan rencana buyback dengan nilai yang cukup besar.

Emitter yang Melakukan Buyback

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia, merencanakan buyback dengan nilai maksimal sebesar Rp 2,49 triliun. Angka ini setara dengan 10% dari total modal disetor perusahaan. Di sektor yang sama, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melanjutkan buyback tahap II dengan dana sebesar US$ 50 juta atau sekitar Rp 815 miliar.

Di sektor menara, dua perusahaan besar yaitu PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) juga menggelar buyback masing-masing dengan nilai Rp 1 triliun dan Rp 200 miliar. Sementara itu, di sektor kesehatan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyiapkan dana hingga Rp 250 miliar untuk aksi buyback.

Selain itu, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit juga berencana melakukan buyback dengan nilai Rp 90 miliar.

Pandangan Analis tentang Buyback

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menyatakan bahwa buyback umumnya dipandang positif oleh pemegang saham karena secara langsung mengurangi jumlah saham beredar. Hal ini berpotensi meningkatkan valuasi per saham. Selain itu, buyback juga mencerminkan keyakinan manajemen terhadap prospek kinerja perusahaan ke depan.

Namun, Imam menjelaskan bahwa mekanisme buyback biasanya bersifat pasif sehingga dampaknya terhadap kenaikan harga saham relatif terbatas. "Efek utama justru berasal dari sentimen pasar atas aksi tersebut, bukan dari intensitas pembelian yang dilakukan perusahaan," tambahnya.

Senior Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas menilai aksi buyback mencerminkan sinyal positif dari manajemen bahwa valuasi saham masih tergolong menarik. Ia menambahkan bahwa buyback juga berpotensi meningkatkan laba per saham (EPS) serta membantu menjaga kestabilan harga saham.

Menurut data historis di Bursa Efek Indonesia (BEI), buyback lebih efektif sebagai penahan tekanan jual ketimbang pemicu kenaikan harga signifikan, kecuali jika porsinya cukup besar terhadap kapitalisasi pasar.

Rekomendasi Saham dari Analis

Sukarno menyarankan investor untuk memperhatikan besaran buyback terhadap market cap serta konsistensi eksekusi. Di antara emiten yang sedang melakukan buyback, KLBF dinilai defensif dengan valuasi moderat dan prospek jangka panjang yang stabil. TOWR dan MTEL relatif murah, sehingga menarik bagi investor dengan strategi value investing.

MEDC juga tergolong murah dengan buyback dalam jumlah besar yang berpotensi menjadi katalis positif. Namun, kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak. CSRA sebagai emiten berkapitalisasi kecil menjalankan buyback cukup signifikan yang bisa mengerek harga saham, meski risikonya juga cukup tinggi.

Sukarno merekomendasikan saham MTEL, TOWR, dan MEDC dengan target harga masing-masing Rp 690, Rp 700, dan Rp 1.450 per saham.

Imam menilai TOWR menjadi salah satu emiten yang menarik untuk dicermati. Selain adanya program buyback, TOWR juga ditopang oleh fundamental yang solid. Outlook pemangkasan suku bunga ke depan turut menjadi katalis positif bagi TOWR, mengingat karakter bisnisnya yang capital intensive.

Gani, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas, menyarankan investor untuk mencermati saham KLBF dan MEDC dengan rekomendasi buy dan target harga masing-masing di level Rp 1.560 dan Rp 1.600 per saham.