
Gempa Bumi di Jawa Barat Terus Mengguncang, BMKG Catat Banyak Kejadian
Sejak akhir pekan lalu hingga awal minggu ini, wilayah Jawa Barat kembali diguncang oleh serangkaian gempa bumi. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, sebanyak 45 gempa bumi terjadi di Sukabumi dan Bogor, serta satu kali gempa di Garut dalam rentang waktu tersebut. Semua gempa bumi tersebut berpusat di darat dengan kedalaman yang umumnya termasuk gempa dangkal.
Gempa bumi terbaru tercatat pada hari Senin, 22 September 2025, siang hari. Gempa dengan kekuatan Magnitudo 2,6 mengguncang Bekasi, dengan pusat gempa berada di darat, 17 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi. Titik pusat gempa berada pada kedalaman 8 km, sehingga termasuk gempa dangkal. Gempa ini dirasakan di Karawang dengan skala II-III MMI.
Sebelumnya, gempa bumi juga terjadi di Sukabumi pada pagi hari, dengan kekuatan Magnitudo 2,1. Pusat gempa berada di darat, 28 kilometer timur laut Kabupaten Sukabumi, dengan kedalaman 11 km. Meskipun kekuatannya tidak besar, gempa ini juga dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Selama rentang waktu dari Sabtu malam hingga Senin dini hari, banyak gempa bumi kecil tercatat. Beberapa di antaranya memiliki magnitudo mulai dari M1,9 hingga M4,0. Berikut adalah beberapa contoh laporan lengkap gempa bumi yang terjadi:
- Info Gempa Mag:2.1, 22-Sep-25 07:31:19 WIB, Lok:6.73 LS - 106.58 BT (28 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 11 Km ::BMKG
- Info Gempa Mag:2.0, 21-Sep-25 19:33:43 WIB, Lok:6.75 LS - 106.57 BT (26 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 7 Km ::BMKG
- Info Gempa Mag:1.9, 21-Sep-25 19:18:14 WIB, Lok:6.7 LS - 106.59 BT (25 km BaratDaya KOTA-BOGOR-JABAR), Kedlmn: 5 Km ::BMKG
- Update. Info Gempa Mag:3.8, 21-Sep-25 16:23:37 WIB, Lok:6.73 LS - 106.58 BT (28 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 8 Km, dirasakan Di Kalapanunggal, Kabandungan, Dramaga, Palabuhan Ratu II MMI ::BMKG
- Info Gempa Mag:2.9, 21-Sep-25 16:17:40 WIB, Lok:6.73 LS - 106.55 BT (28 km Utara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 13 Km ::BMKG
- Info Gempa Mag:2.3, 21-Sep-25 16:14:26 WIB, Lok:6.69 LS - 106.57 BT (27 km BaratDaya KOTA-BOGOR-JABAR), Kedlmn: 8 Km ::BMKG
- Info Gempa Mag:2.0, 21-Sep-25 16:11:51 WIB, Lok:6.72 LS - 106.55 BT (29 km Utara KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 5 Km ::BMKG
- Info Gempa Mag:3.6, 21-Sep-25 16:09:56 WIB, Lok:6.75 LS - 106.58 BT (26 km TimurLaut KAB-SUKABUMI-JABAR), Kedlmn: 10 Km ::BMKG
- Info Gempa Mag:2.4, 21-Sep-25 16:06:27 WIB, Lok:6.69 LS - 106.60 BT (24 km BaratDaya KOTA-BOGOR-JABAR), Kedlmn: 5 Km ::BMKG
- Info Gempa Mag:2.5, 21-Sep-25 11:50:25 WIB, Lok:7.14 LS - 107.87 BT (9 km BaratLaut KAB-GARUT-JABAR), Kedlmn: 3 Km ::BMKG
Beberapa gempa bumi dengan magnitudo lebih tinggi seperti M3,8 dan M4,0 juga tercatat, meskipun dampaknya tidak begitu signifikan. Namun, gempa-gempa ini menunjukkan bahwa aktivitas geologis di wilayah Jawa Barat masih aktif.
Skala MMI dan Tindakan Saat Gempa
Berdasarkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), gempa bumi dapat dirasakan dengan intensitas yang berbeda-beda. Berikut penjelasan singkat tentang skala MMI:
- I MMI: Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
- II MMI: Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
- III MMI: Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
- IV MMI: Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
- V MMI: Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
- VI MMI: Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
- VII MMI: Semua orang di rumah keluar. Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
- VIII MMI: Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
- IX MMI: Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan. Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
- X MMI: Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
- XI MMI: Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
- XII MMI: Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Tindakan Saat Gempa Terjadi
Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan saat gempa terjadi:
-
Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang! Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung. -
Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu. Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa. Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk. Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup. -
Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka. Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun. Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan. -
Di kerumunan
Gempa bisa terjadi kapan saja. JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan. Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka. -
Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung. Hindari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa. -
Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami. Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi. -
Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh. Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!