
IHSG Naik, Proyeksi Ekonomi Indonesia Ditingkatkan oleh OECD
Pasar modal Indonesia sedang dalam kondisi positif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada Jumat (27/9), menunjukkan sentimen yang baik bagi investor. Penguatan ini didorong oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dinaikkan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) untuk tahun 2025 dan 2026.
IHSG dibuka dengan pergerakan positif, naik sebesar 11,10 poin atau 0,14% ke level 8.051,76. Meskipun indeks LQ45 sempat turun sebesar 0,23% ke posisi 793,86, secara keseluruhan IHSG mampu mempertahankan momentumnya.
OECD Tingkatkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Perkembangan terbaru dari OECD memberikan dorongan signifikan bagi pasar modal. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2025 dinaikkan menjadi 4,9% (year on year), meningkat dari sebelumnya 4,7%. Sementara itu, proyeksi untuk 2026 juga dinaikkan menjadi 4,9%, naik dari 4,8%.
Ini menunjukkan bahwa dunia internasional semakin percaya terhadap ketahanan dan prospek ekonomi Indonesia di masa depan. Namun, OECD juga memberikan catatan penting, yaitu adanya prediksi kenaikan inflasi dari 1,9% pada 2025 menjadi 2,7% pada 2026. Kenaikan ini dipengaruhi oleh pelemahan nilai tukar Rupiah, sehingga tetap perlu diwaspadai.
Analis: Potensi Koreksi, Tapi Support Kuat
Meski IHSG sedang dalam tren positif, para analis memberikan peringatan untuk tetap waspada. Ratna Lim, Kepala Riset Phintraco Sekuritas, menyatakan bahwa IHSG berpotensi mengalami koreksi untuk menguji level support di kisaran 7.980 hingga 8.000.
"Perkiraan kami, IHSG berpotensi melanjutkan koreksi menguji level support di level 7.980-8.000," jelas Ratna dalam keterangan tertulis. Ini menjadi pengingat bagi investor untuk tidak terjebak dalam FOMO (Fear Of Missing Out) dan tetap menggunakan strategi investasi yang hati-hati.
Perkembangan Ekonomi AS Memberikan Angin Segar
Tidak hanya dari dalam negeri, angin segar juga datang dari Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2025 mencapai 3,8% (quarter on quarter), jauh melebihi ekspektasi pasar yang sebelumnya hanya 3,3%. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan kontraksi 0,6% pada kuartal I.
Data tenaga kerja AS juga menunjukkan penurunan Initial Jobless Claims ke 218.000. Kondisi ekonomi AS yang kuat memberikan stabilitas bagi pasar global, yang secara tidak langsung mendukung pergerakan IHSG.
Strategi Investasi yang Cerdas
Bagi investor yang mulai melek akan pasar modal, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
- Prospek Jangka Panjang Oke: Naiknya proyeksi OECD menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia semakin kuat.
- Ada Peluang, Tapi Ada Juga Warning: Penguatan IHSG bisa menjadi peluang, tetapi selalu perhatikan level support seperti yang disarankan oleh analis.
- Faktor Global Berpengaruh: Perkembangan ekonomi AS tetap memiliki dampak besar, jadi jangan hanya fokus pada dalam negeri.
Kondisi pasar saat ini sangat menarik untuk diikuti. Bagi yang ingin memulai investasi, ini adalah waktu yang tepat untuk belajar dan melakukan riset lebih dalam. Jangan asal ikut-ikutan, tapi juga jangan sampai ketinggalan kereta. Tetap informasi dan lakukan investasi dengan cerdas.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!