
Indeks Bisnis-27 Melemah di Zona Merah
Indeks Bisnis-27 ditutup pada zona merah, dengan penurunan sebesar 1,57% ke level 524,22 pada perdagangan hari Kamis (25/9/2025). Penurunan ini terjadi bersamaan dengan melemahnya beberapa saham utama seperti ANTM, BRPT, dan BBRI. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks yang merupakan hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini turun sebanyak 8,35 poin. Pergerakan indeks berada dalam kisaran antara 523,91 hingga 533,14.
Dari total 27 konstituen indeks, terdapat 11 saham yang ditutup di zona hijau, satu saham stagnan, dan 15 saham lainnya mengalami penurunan. Salah satu saham yang memimpin pelemahan indeks adalah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) yang turun sebesar 8,65% atau 300 poin ke level Rp3.170. Selanjutnya, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga mengalami penurunan sebesar 6,90% ke level Rp3.510.
Beberapa emiten lainnya yang mengalami penurunan antara lain BBRI yang turun 2,40% ke level Rp4.070, saham AMRT turun 2,36% ke level Rp1.860 per saham, dan saham ASII melemah 2,12% ke level Rp5.775 per saham. Di sisi lain, beberapa saham berhasil menguat, seperti INKP yang naik 6,14% ke level Rp7.775, saham DSNG menguat 6,05% ke level Rp1.665, dan saham CPIN yang turun 2,99% ke level Rp4.820 per saham.
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada hari Kamis (25/9/2025) ke level 8.040,66 atau melemah sebesar 1,06%. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam rentang antara 8.022 hingga 8.146. Dari total saham yang diperdagangkan, tercatat sebanyak 242 saham menguat, 433 saham melemah, dan 123 saham bergerak di tempat.
Kapitalisasi pasar IHSG terpantau pada posisi Rp14.783 triliun. Tim analis MNC Sekuritas mencatat bahwa sebelumnya IHSG kembali menciptakan rekor all-time high (ATH) baru setelah ditutup menguat ke level 8.125,20 pada hari Selasa (23/9/2025). Penguatan ini disertai dengan munculnya volume pembelian yang signifikan.
Menurut proyeksi dari tim riset MNC Sekuritas, IHSG masih berada pada bagian wave [iii] dari wave 5, sehingga memiliki peluang untuk menguat ke rentang 8.126 hingga 8.155. Namun, dalam skenario terburuk, IHSG rawan terkoreksi cukup dalam pada rentang 7.383 hingga 7.534.
Catatan Penting
Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak pembaca membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Kami tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!