Isu IPO Superbank akan Digelar Oktober, Ini Penjelasan Bos BEI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Superbank Dirumorkan Akan Melantai di Bursa Efek Indonesia

Bank digital Superbank yang berada di bawah naungan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) kini menjadi perhatian publik. Beredarnya kabar mengenai rencana peluncuran saham perdana atau initial public offering (IPO) membuat banyak pihak berspekulasi. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak perusahaan terkait rencana tersebut.

Superbank sebelumnya merupakan transformasi dari PT Bank Fama International yang telah berdiri sejak tahun 1993. Perubahan besar terjadi ketika bank ini bergabung dengan Emtek Group pada akhir 2021, kemudian diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, serta KakaoBank pada tahun 2023 sebagai bagian dari konsorsium. Dengan kolaborasi ini, Superbank memperkuat posisinya sebagai salah satu bank digital yang menawarkan layanan inovatif.

Namun, kabar tentang IPO Superbank tidak sepenuhnya benar. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa informasi yang beredar adalah tidak benar. Ia menegaskan bahwa tangkapan layar yang menyebutkan rencana IPO Superbank seperti yang beredar di grup investor tidak berasal dari sistem e-IPO BEI.

“Perusahaan seperti di tangkapan layar tidak sedang melakukan book building ataupun offering di sistem e-IPO,” ujarnya dalam keterangan resmi. Selain itu, ia menekankan bahwa link resmi untuk mengakses sistem e-IPO hanya melalui alamat https://www.e-ipo.co.id. Saat ini, belum ada tampilan baru terkait perusahaan yang akan menggelar penawaran saham dalam waktu dekat.

Kinerja Superbank Semester I 2025

Meskipun belum ada pengumuman resmi mengenai IPO, kinerja Superbank pada semester pertama tahun 2025 menunjukkan peningkatan signifikan. Laba bersih mencapai Rp 20 miliar, berbeda jauh dari kerugian Rp 188 miliar pada paruh pertama tahun lalu. Pertumbuhan kredit juga sangat pesat, yaitu sebesar Rp 8,4 triliun atau meningkat 123% secara tahunan.

Direktur Utama Superbank, Tigor M. Siahaan, menjelaskan bahwa jumlah nasabah bank ini kini melebihi 4 juta orang. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan saat masih bernama Bank Fama Internasional, yang hanya memiliki sekitar 1 juta nasabah. Pertumbuhan ini didorong oleh integrasi dengan ekosistem seperti Grab dan OVO, yang membantu mempercepat adopsi layanan perbankan digital.

Selain itu, total aset Superbank meningkat menjadi Rp 15 triliun, naik 122% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga bersih meningkat 171% menjadi Rp 667,6 miliar, sementara pendapatan bunga bruto naik 237% menjadi Rp 904,7 miliar. Marjin Bunga Bersih (NIM) juga meningkat menjadi 10,2%, naik dari 8,1% pada tahun sebelumnya.

Efisiensi operasional juga meningkat, ditandai oleh turunnya rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) menjadi 74,2% dari 149,9%. Kualitas aset tetap terkelola dengan baik, dengan NPL bruto menurun menjadi 2,0% dan NPL neto dipertahankan pada level rendah 0,98%.

Dana Pihak Ketiga Melonjak

Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) Superbank melonjak 748% secara tahunan menjadi Rp 8,4 triliun. Peningkatan ini didorong oleh inovasi tabungan berbasis ekosistem seperti OVO Nabung dari Superbank. Produk rek-wallet (rekening e-wallet) memungkinkan jutaan pengguna OVO untuk menabung secara instan melalui aplikasi e-wallet mereka.

Dengan kinerja yang stabil dan pertumbuhan yang pesat, Superbank semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu bank digital terkemuka di Indonesia. Meski belum ada pengumuman resmi mengenai IPO, keberhasilan perusahaan dalam menjaga kinerja dan memperluas jaringan nasabah memberikan harapan positif bagi masa depannya.